Bahas Potensi Kerusuhan saat Pilkada, Kepala BIN Temui Mendagri
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, di kantor Kemendagri, Senin (13/7/2015). Pertemuan dilakukan guna membicarakan mengenai pilkada serentak yang dimulai akhir tahun ini.
Menurut Sutiyoso, potensi kerusuhan dalam pilkada serentak tetap ada. Karena itu, pihaknya duduk bersama Mendagri untuk memformulasikan upaya-upaya guna mencegah kerusuhan itu nantinya.
"Fokus daerah itu adalah pilkada serentak nanti jangan sampai terjadi kerusuhan. Lalu yang kedua tentu di daerah itu Papua sekarang. Karena jadi kebijakan presiden dibuka tidak berarti kita lepas begitu saja," kata Sutiyoso.
Menurut Sutiyoso, perlu dibangun sinegitas antara BIN dan Kemendagri dalam penyelenggaraan ini. Sebab, setiap stakeholder harus saling mendukung dalam menyukseskan pilkada.
"Jadi harus membangun sinergi antara kita, BIN dengan Kemendagri. Harus bersama, kan tidak bisa kita jalan masing-masing," ujarnya.
Meski begitu, ungkap Sutiyoso, saat ini personel BIN di daerah masih sangat minim. Baru dua atau tiga anggota BIN yang mengawasi dua sampai tiga kabupaten/kota. Karenanya harus dibentuk jaringan.
"Itu tidak masuk akal. Alhamdulillah Mas Tjahjo Kumolo pun sebagai Mendagri juga paham betul itu, dan kami akan membangun jaringan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Selain itu, sebab kekurangan personel BIN di daerah itu, Sutiyoso berencana merekrut 1.000 personel untuk bergabung dengan BIN. Sehingga nantinya, setiap minimal 1 anggota BIN bisa memegang satu kabupaten atau kota saat Pilkada.
"Saya mencanangkan proyek 1.000 personel itu kan dan 1.000 ini akan kita ambil dari daerah yang akan kerja sama dengan Kemendagri nanti. Supaya nanti disebar di daerah masing-masing. Nanti setiap kabupaten ada," kata Sutiyoso.