Sabtu, 4 Oktober 2025

Guntur Soekarnoputra: Bapak Lahir di Surabaya

Seusai salat Jumat, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi Balai Kirti, museum kepresidenan di kompleks Istana.

Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Aji
Megawati Soekarnoputri menangis di pusara ayahnya di Blitar, Jawa Timur, Minggu(31/5/2015). 

Menurut Surya, selama ini masih terjadi kesenjangan antara harapan masyarakat yang tinggi akan perubahan di era pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dan kenyataannya di masyarakat. "Padahal, Presiden sudah mulai menunjukkan kinerja positif meskipun belum mencapai tingkat yang tinggi sesuai harapan masyarakat," tambahnya.

Surya mengatakan, sebenarnya terkait Blitar yang disebut Presiden Jokowi sebagai tempat kelahiran Bung Karno, bisa saja secara diplomatis dijelaskan bahwa Blitar yang dimaksud itu adalah rangkaian tempat Soekarno melahirkan nilai-nilai Pancasila. "Ini agar tidak memperpanjang polemik," ujarnya.

Sukardi Rinakit yang tercatat sebagai Tim Komunikasi Publik Presiden mengatakan ikut bertanggung jawab terkait penyebutan Blitar sebagai tempat kelahiran Bung Karno oleh Jokowi. Oleh sebab itu, Sukardi pun meminta maaf kepada publik dan keluarga Bung Karno.

"Kesalahan tersebut sepenuhnya kekeliruan dan jadi tanggung jawab saya. Karena ketika Presiden menyusun pidato tersebut, beliau bertanya ke saya tentang Blitar. Saya menjawab Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar. Meski demikian, Presiden meminta saya untuk memeriksa dulu karena seingat beliau, Bung Karno lahir di Surabaya," jelas Sukardi.

Sementara itu, putra sulung Bung Karno, Guntur Soekarnoputra, memastikan bapaknya memang lahir di Surabaya.

"Salah seorang cucu saya waktu SMP sudah memprotes gurunya bahwa tempat kelahiran Eyang Uyut Karno lahir di Surabaya. Tetapi, protesnya tidak didengar. Begitu juga waktu ulangan umum. Cucu saya tetap menuliskan eyangnya lahir Surabaya meskipun disalahkan," tuturnya.

Menurut Guntur, sudah lama sebenarnya keluarga Soekarno menunggu pemerintah meluruskan kekeliruan yang terjadi sejak era Orde Baru. "Semoga saja sejak (kasus) ini, tempat lahir Bapak benar-benar diluruskan," harapnya. Tentu juga sejarah Soekarno lainnya. (NDY/AGE/ONG/SON/HAR)

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved