Demokrat Tegaskan SBY Gunakan Uang Sendiri Bermain Golf
Partai Demokrat membantah adanya biaya golf Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono oleh Mantan Menteri ESDM Jero Wacik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat membantah adanya biaya golf Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono oleh Mantan Menteri ESDM Jero Wacik. Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupi diketahui semasa menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik ternyata pernah menggunakan uang hasil korupsi untuk bermain golf.
"Kalau saya menanggapi ini sesuatu hal tidak mungkin, karena Pak SBY tahu persis betul aturannya dan saya juga sering dengan SBY bahkan beliau diberesken seluruhnya menggunakan uang priibadi Pak SBY pada saat melaksanakan golf," kata Politisi Demokrat Agus Hermanto di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Ia pun membantah keterangan di persidangan tersebut. Wakil Ketua DPR itu memastikan SBY menggunakan uang pribadi setiap bermain golf.
"Tidak betul karena beberapa kali saya ikut golf seluruhnya yang membiayai Pak SBY dengan uang pribadi," ujarnya.
Sebelumnya, semasa menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik ternyata pernah menggunakan uang hasil korupsi untuk bermain golf. Tidak tanggung-tanggung, uang hasil korupsi tersebut digunakan Jero untuk bermain golf bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Fakta tersebut terungkap dari Koordinator Kegiatan Satuan Kerja Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sri Utami, saat memberikan keterangan untuk bekas Sekretaris Jenderal, Waryono Karno.
Saat persidangan, majelis hakim yang diketuai Artha Theresia Silalahi mengonfirmasi soal Berita Acara Pemeriksaan Sri oleh penyidik KPK sebelumnya.
"Untuk entertain misalnya main golf setiap hari Kamis pagi jam lima pagi di lapangan golf Halim bersama-sama Susilo Bambang Yudhoyono. Uang entertain tersebut, diserahkan Dwi Hardono kepada ajudan Pak Menteri (Jero) di lapangan golf halim?" tanya hakim Artha.
Sri pun mengiyakannya. "Iya," jawab Sri.