Prostitusi Online
Mengenal Lebih Jauh RA, Mucikari Spesialis Artis dan Model
Mucikari RA ini ternyata sudah melanglang buana di dunia prostitusi
Sebelum menjalani bisnis haramnya, mucikari RA sempat mencicipi pekerjaan sebagai make-up artis.
Ia biasa mendandani artis berinisial 'O'
7. Selalu Pilih Hotel Mewah Saat Layani Pelanggan
Puluhan hotel berbintang di wilayah DKI Jakarta telah menjadi tempat praktik prostitusi yang dilakukan oleh seorang mucikari berinisial RA (30 tahun).
Puluhan hotel berbintang di wilayah DKI Jakarta telah menjadi tempat praktik prostitusi yang dilakukan oleh seorang mucikari berinisial RA (30 tahun).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Audie Latuheru, mengatakan hotel berbintang tersebut mempunyai kriteria tersendiri yang dipilih oleh mucikari.
"Hotel harus great A. Di beberapa hotel di seluruh DKI Jakarta," ujar AKBP Audie Latuheru di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).
8. Raup Untung Hingga Rp 60 Juta
Pekerjaan sebagai mucikari menyita waktu RA. Dia meninggalkan pekerjaan sebagai make up artis hanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih menggiurkan dari praktik prostitusi itu.
"Kalau dilihat profesi, pekerjaan tidak ada. Hal ini karena memang sudah sibuk melakukan pekerjaan ini," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Audie Latuheru di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).
Keuntungan dari bisnis ini cukup menggiurkan. Dari satu orang PSK yang mendapatkan bayaran sekitar Rp 80 juta sampai Rp 200 juta, dia menerima bayaran sebesar 30 persen.
Apabila dikalkulasikan, maka RA menerima maksimal Rp 60 juta.
9. Koleksi Gigolo
Mucikari berinisial RA (30) tidak hanya mengoleksi dan 'menjual' perempuan cantik bertarif fantastis, Rp 80 sampai Rp 200 juta untuk sekali kencan atau short time. Dari 200 Pekerja Seks Komersil (PSK) yang ada dalam katalognya, ada juga sejumlah pria bayaran atau gigolo yang bisa dipesan.
Hal itu diketahui dari barang bukti telepon genggam dan pengakuan dari sang mucikari, RA.
"Dari 200 orang lebih itu, ada juga laki-laki yang ditawarkan, itu berdasarkan pengakuan tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru di Mapolres Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).