Pipin Rokhmat: Wanita Indonesia di Balik Kemudi Kapal Eksplorasi Amerika Serikat
Tak banyak wanita Indonesia yang menjalani profesi di atas kapal, apalagi kapal tersebut adalah kapal kelas internasional
TRIBUNNEWS.COM -- Tak banyak wanita Indonesia yang menjalani profesi di atas kapal, apalagi kapal tersebut adalah kapal kelas internasional. Namun Pipin Rokhmat Kasmali menjadi salah satu pengecualiannya.
Wanita ini telah menggeluti karir maritimnya belasan tahun. Bahkan saat ini ia telah dipercaya menjadi nakhoda di kapal penelitian asal Amerika Serikat, Geo Explorer, kapal oceanographic research vessel jenis Kelade American Beareu of Shipping / ABS.
Dalam komunikasinya dengan Tribunnews.com, saat ini wanita kelahiran Pemalang, Jawa Tengah 14 Januari 1973 tersebut, saat ini sedang memimpin kru-nya melakukan multibeam/pemetaan laut dan melakukan survei lingkungan dasar laut di Jamaika, Amerika Tengah.
Tentunya kemudi kapal dengan teknologi canggih tersebut, tidak terlihat seperti kemudi kapal biasa. Kapal tersebut memiliki sistem navigasi yang terkomputerisasi.
Riset Geo Explorer biasanya dilakukan berdasarkan order perusahaan perminyakan untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam bumi untuk kepentingan pengeboran minyak. Eksplorasi dilakukan sebelum perusahaan tersebut memutuskan untuk mengeksploitasi migas yang ada.
"Tetapi ada kalanya untuk kepentingan dokumenter. Misalnya untuk disiarkan ditelevisi," ujarnya.
Di atas kapal, Pipin menjadi 'panglima' yang membawahi puluhan ABK . Dalam pelaksanaannya, Pipin juga dilibatkan dalam survei tersebut. Ia memiliki otoritas untuk menghentikan penelitian dalam kondisi tertentu.
Ditanya mengenai pengalaman menjadi pelaut, Pipin yang menyelesaikan master nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta ini menyatakan beberapa kali kapalnya pernah masuk badai tropis dengan cuaca yang sangat buruk.
"Tahun lalu ada tropical storm di Carribia waktu transit dari Texas ke Kolombia. Namun kita tetap yakin bisa melewati cuaca yang buruk," jelasnya.
Selain itu, jelasnya, pada tahun 2010 kapal juga diterjang ombak setinggi 6 meter di Samudra Hindia, saat mengerjakan proyek untuk ONGC (perusahaan minyak dari India).
"Selebihnya adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Selain mendapatkan gaji yang cukup, ya bisa berkeliling dunia," tutur Pipin.
Menurutnya, meskipun dirinya wanita, namun sama sekali tidak ada anak buahnya yang sebagian besar adalah lelaki berani menggodanya.
Hal ini karena semua kru bekerja sangat profesional. Ia juga dilindungi oleh aturan di Amerika Serikat yang sangat melindungi kaum hawa. "Yang penting adalah possitive thinking. Kita bekerja secara profesional," jelasnya. Hendra Gunawan)