Prahara Partai Golkar
Tak Hanya Tommy, Seluruh Kader Punya Kesempatan Pimpin Golkar
Aziz Syamsuddin mengatakan, sejatinya Partai Golkar tak menutup siapapun kadernya untuk memimpin.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aziz Syamsuddin mengatakan, sejatinya Partai Golkar tak menutup siapapun kadernya untuk memimpin.
Ucapannya ini mengomentari kabar kuatnya dorongan yang meminta keluarga cendana untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar yang saat ini tengah mengalami dualisme.
"Yang punya suara kan DPD. Tanya DPD, saya nggak bisa berkomentar juga salah satu calon juga. Kan saya bilang semua kader mempunyai kesempatan yang sama jadi ketum, termasuk saya," kata Aziz kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Lebih lanjut Ketua Komisi III DPR ini menjelaskan, keinginan Tommy untuk memimpin Golkar itu juga, lanjut Aziz, baru bisa terwujud pada Munas 2019 mendatang. Disana, Tommy harus bersaing dengan kader Golkar lain, termasuk dirinya.
"Yang dukung saya Pak Ical. Tapi nanti kan 2019, enggak sekarang. Enggak ada munas 2016, tapi 2019, kecuali disepakati di pleno DPP dibawah pimpinan Ical," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengungkapkan keinginannya agar Partai Golkar dipimpin oleh keluarga Cendana.
Menutut Titiek, keinginannya itu telah mendapat dukungan dari pengurus Golkar di beberapa daerah.
Titiek menjelaskan, keinginannya itu bermula dari rasa prihatin karena konflik internal yang terus mendera Partai Golkar.
Ia berharap kepemimpinan keluarga Cendana akan mengakhiri konflik internal tersebut.
"Enggak selesai-selesai konflik, jadi daerah-daerah lama-lama (menyampaikan) sudah deh ini keluarga Soeharto saja yang ambil, oper (kepemimpinan) gitu," kata Titiek di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
