Sabtu, 4 Oktober 2025

Hukuman Mati

KontraS Minta Pemerintah Pertimbangkan Hukuman Mati untuk Terpidana Gila

‎"Saya pikir pemerintah mengabaikan kondisi medik Rodrigo," kata Haris.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar memaparkan laporan catatan akhir tahun KontraS, di Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014). KontraS mendesak pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang kini berhenti di Kejaksaan Agung, seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, kasus 1998, serta berbagai kasus lainnya. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana mati kasus narkotika berkewarganegaraan Brasil, Rodrigo Gularte, dikabarkan mengidap penyakit schizophrenia atau gangguan jiwa.

Merespon hal tersebut, KontraS meminta agar pemerintah mempertimbangkan rekam medik terpidana mati asal Brasil tersebut.

"Rodrigo‎, punya catatan kesehatan, tapi enggak jadi perhatian khusus pemerintah," kata Koordinator KontraS Haris Azhar saat jumpa pers bersama keluarga Rodrigo di Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Haris menilai proses hukuman mati terhadap Rodrigo banyak ketimpangan. Utamanya soal kesehatan Rodrigo. Karena itu, Haris melihat pemerintah telah mengabaikan gangguan jiwa yang dialami warga binaannya.

‎"Saya pikir pemerintah mengabaikan kondisi medik Rodrigo," kata Haris.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved