Minggu, 5 Oktober 2025

Jokowi Ancam Pedagang Pupuk Nakal

Presiden RI Joko Widodo mengancam kepada pengusaha pupuk bersubsidi agar tidak memainkan distribusi pupuk untuk keuntungan pribadi.

Tribunnews/HO/Rumgapres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

Laporan Wartawan Surya, Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Presiden RI Joko Widodo mengancam kepada pendagang pupuk bersubsidi agar tidak memainkan distribusi pupuk untuk keuntungan pribadi.

"Sekarang jangan ada pengusaha pupuk, khususnya mereka yang mengantongi Delivery Order (DO) berbuat nakal kepada petani. Kalau ada yang demikian pasti akan ditindak tegas," tegas Jokowi di hadapan ribuan petani di Lapangan Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (31/1/2015).

Jokowi menguraikan, mulai Tahun 2015 sistem pengadaan pupuk bersubsidi dan benih dilakukan tanpa melalui proses lelang, melainkan dengan sistem penunjukan melalui Keputusan Presiden (Keppres).

"Jangan sampai molor distribusinya. Apalagi alasan pupuk langka karena keterlambatan distribusi pupuk. Setiap masuk musim tanam petani harus mendapatkan pupuk, jangan sampai tidak. Kalau petani tidak dapat pupuk, akan merugikan petani," imbuh Jokowi saat menyerahkan 852 hand tracktor dan 377 pompa air secara simbolis kepada 10 perwakilan petani di Lapangan Desa Keras Wetan, Kecaman Bungkal, Kabupaten Ngawi.

Jokowi menyampaikan, selama ini sudah mendengarkan curahan hati (Curhat) petani yang mengeluhkan sistem distribusi pupuk yang karut marut dan masalahan irigasi itu.

"Ini program kami. Jadi kami juga sudah menyiapkan demi suksesnya program kedaulatan (swasembada) pangan secara nasional bakal membagikan 61.000 hand tracktor kepada petani. Kami targetkan program menuju kedaulatan pangan tercapai kurang dari tiga tahun jika masing-masing stakeholder yang membidangi pertanian secara sinergi bisa bekerjasama dengan baik," tegasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved