Penangkapan Bambang Widjojanto
Mahasiswa Jakarta Minta Pimpinan KPK Harus Berani dan Terus Berjuang
Mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta akan mengadakan aksi unjuk rasa menolak segala upaya-upaya pelemahan terhadap Institusi KPK
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta akan mengadakan aksi unjuk rasa menolak segala upaya-upaya pelemahan terhadap Institusi KPK dan mendukung pimpinan KPK.
Lembaga antikorupsi itu dinilai masih sangat dibutuhkan negeri ini sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi.
Konsolidasi Mahasiswa Jakarta untuk #Save KPK Firman Tri Andika Universitas Nasional Jakarta (UNAS) berpendapat, munculnya upaya-upaya pelemahan terhadap para pimpinan KPK setelah Komjen Pol Budi Gunawan calon tunggal Kapolri menjadi tersangka oleh KPK.
Hanya muncul dalam waktu singkat dan dianggap terstruktur yang dilakukan pihak-pihak yang mencoba menjerat para pimpinannya dengan kasus yang dianggap hanya diada-adakan tanpa bukti kuat.
Hal tersebut mulai dari tuduhan Plt Sekjen PDIP kepada Abraham Samad yang sampai saat ini belum ada bukti, penetapan tersangka kepada Bambang Widjojanto dan pelaporan terhadap Adnan Pandu Praja.
"Kami mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta (UBK, UIJ, UNAS, TAMA Jagakarsa, UNKRIS, PERBANAS, UMT, UNINDRA) yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta dengan tegas menyatakan dukungan sebesar-besarnya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar terus berupaya melakukan tindakan-tindakan pemberantasan korupsi di Indonesia," ujar Firman, di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Firman mengatakan, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di 2014, ada 318 orang kepala dan wakil kepala daerah, ada 1271 anggota dewan di daerah hingga pusat, ada 3 menteri dan hampir di semua parpol saat ini memiliki kader yang terjerat kasus korupsi.
"Artinya masih begitu banyak pejabat yang tidak bermoral dan tindakan korupsi masih menjadi masalah terbesar dan musuh utama yang harus diperangi bangsa ini," katanya.
Dengan alasan itu, mahasiswa meminta kepada para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berani dan terus berjuang tanpa rasa takut dari segala kepentingan politik.