Pesawat AirAsia Jatuh
Fatur dan Rizki Tidur dengan Listrik Demi Bantu Korban AirAsia QZ8501
"Kami jaga-jaga suplai listrik ke posko di Lanud. Apabila feeder dari pusat mati, kami operasionalkan genset ini," tutur Fatur.
Ada enam petugas yang dibagi ke dalam tiga shift yang bertugas di posko PLN tersebut. Shift tiga dimulai pukul 21.00 WIB hingga 07.00 WIB pagi.
Banyak duka dan sedikit suka saat keduanya mendapat tugas jaga malam hari.
Hujan, kegelapan, suara serangga hingga udara dingin di sekelilingnya menjadi 'teman' bagi Fatur dan Rizqi yang mendapat shift tiga pada malam itu.
Menurut Fatur, kala malam hari dirinya kerap mengisi waktu senggang dengan duduk-duduk, mengobrol, bermain catur hingga bermain games di telepon genggamnya. "Kadang merokok, nyemil juga. Nasi juga dapat dari kantor, nasi kotak," ujar Fatur dengan sesekali menepuk nyamuk di kakinya.
Hal senada diakui oleh Rizki. "Dukanya kalau tugas jaga malam itu lebih serem di sini karena nggak ada warga satu pun yang lewat. Nah, selain itu, nyamuk di sini juga ganas-ganas," ucap Rizqi.
Fatur mengakui dirinya dan rekannya itu tidur secara bergantian di sebuah kursi panjang kala kantuk datang pada dini hari.
Jaket motor warna hitam menjadi pelindungnya saat udara dingin menusuk ke tulang tubuhnya.
"Aku pribadi belum pernah didatangi (makhluk gaib) selama tugas malam di sini. Kalau suntuk, yah suntuk kalau lagi jaga malam, tapi kan ini sudah tuntutan kerja. Jadi, harus ikhlas jalaninya," kata Rizqi.
Meski tidur dekat tiang trafo dan bentangan kabel listrik, tak sedikit pun ada rasa khawatir pada diri Fatur dan Rizqi. "Kalau pun trafo ini meledak atau jatuh ke arah sini, maka ada protector-nya sehingga saat jatuhnya tidak mengalir listrik lagi," jelasnya.
Sementara, suka yang mereka dapat dari tugas menjaga pasokan listrik di posko PLN tersebut adalah menambah keakraban dengan teman dari unit kerja berbeda yang kebetulan ditugaskan satu shift dan secara tidak langsung membantu keberlangsungan proses pencarian dan evakuasi korban dan pesawat AirAsia di Posko Utama Pencarian Lanud Iskandar.
"Walaupun tidak bantu secara langsung cari korban, setidaknya kami bantuan kecil kami ini bisa buat listrik tetap menyala," ucap Rizqi.
Fatur dan Rizqi belum tahu sampai kapan dirinya ditugaskan di posko PLN ini. Namun, mereka mengaku sudah siap jika memang ditugaskan hingga operasi pencarian dan evakuasi korban dan pesawat AirAsia QZ8501 dari Badan SAR Nasional berakhir.
"Soal komisi (uang) tambahan dari kantor, kami nggak kepikiran sampai ke situ. Sejauh ini memang nggak ada komisi tambahan. Biar kami dapat pahalanya saja, walaupun kami nggak terjun langsung mencari atau mengevakuasi jenazah korban. Apalagi, ini kan lagi musibah dan misi kemanusian," ucap Rizqi.