Kongres IV PAN
Dradjad Wibowo: Kerelaan Hati Jadi Kunci Ketua Umum Dipilih Aklamasi
Persaingan dua calon ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan semakin panas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan dua calon ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan semakin panas menjelang kongres di Bali.
Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan pemilihan ketua umum membuka peluang secara aklamasi ketimbang melalui sistem voting. Ia menyebut kuncinya ada pada kerelaan hati.
Ia mencontohkan saat kongres PAN di Semarang, Hatta akhirnya legowo mundur untuk memberikan posisi kepada Sutrisno Bachir. Kemudian di Batam, Dradjad yang mundur dari persaingan calon ketua umum untuk memberikan jalan kepada Hatta Rajasa.
"Apakah ini terjadi lagi (Kongres PAN di Bali) saya belum tahu,” kata Dradjad usai diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Ia menuturkan aklamasi dapat dimungkinkan dan bukanlah sesuatu yang negatif. "Jadi dalam kongres PAN bisa terjadi aklamasi, bisa terjadi voting, kita belum tahu,” katanya.
Kader PAN, kata Dradjad memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi. Sehingga ia membantah persaingan menguat untuk memperebutkan posisi Ketua Umum PAN. Ekonom itu juga menilai wajar adanya dukungan yang muncul kepada Hatta Rajasa.
"Apakah akan terus sampai di kongres, saya rasa tergantung kedekatan hati yang menyampaikan dukungan dengan yang didukung. Jadi apakah nanti aklamasi atau voting, saya yakin tidak akan membuat PAN pecah. Dinamika kan biasa,” tuturnya.