Blusukan ke Pulau Ndao NTT, Kapolri Jamin Keamanan Wilayah Perbatasan
Dalam kunjungan tersebut Kapolri berdialog dengan tokoh masyarakat pulau berpenghuni 3.000 jiwa itu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Sutarman, beberapa waktu lalu meninjau Pulau Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan pulau terluar dan berbatasan langsung dengan Australia.
Didampingi Kapolda NTT Brigjen Pol. Endang Sunjana, Kapolri mengecek kesiapan anggota Polri serta sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelayanan masyarakat oleh Polri. Dalam kunjungan tersebut Kapolri berdialog dengan tokoh masyarakat pulau berpenghuni 3.000 jiwa itu.
"Kami mencoba menampung keluhan, kebutuhan, dan harapan dari masyarakat Pulau Ndao dari kepolisian," kata Jenderal Sutarman dalam keterangan tertulisnya Kamis (18/12/2014).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu memastikan, keamanan dan perlindungan bagi masyarakat Pulau Ndao, dari gangguan kamtibmas dalam bentuk apapun.
"Ini memang sedah menjadi kewajiban Polri untuk menjamin keamanan warga dari gangguan kamtibmas apapun. Oleh karena itu kami meningkatkan status sub sektor menjadi sektor di Pulau Ndao," jelasnya.
Lebih lanjut Kapolri mengatakan, dengan peningkatan menjadi sektor maka dibutuhkan penambahan jumlah personel.
"Kami memberi kesempatan kepada 5 putra terbaik Pulau Ndao untuk menjadi anggota Polri. Mereka akan mengikuti pendidikan selama 7 bulan, kemudian akan ditugaskan di pulau tersebut," katanya.
Mantan Kabareskrim itu terharu dengan kerelaan masyarakat Pulau Ndao yang mengizinkan anggota Polri untuk tinggal di rumah-rumah mereka karena belum memiliki tempat tinggal.
"Dalam waktu dekat kami akan membangun perumahan bagi anggota Polri yang bertugas di Pulau Ndao, serta memberikan tambahan tiga sepeda motor dan satu speed boat untuk kebutuhan patroli," kata Kapolri.
Dalam kunjungannya itu Kapolri menyerahkan bantuan kepada para nelayan, seperti pelampung keselamatan agar dipergunakan saat mereka melaut.
"Kepada mereka kami juga meminta agar segera melapor ke polisi jika melihat kapal asing yang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia," kata Jenderal Sutarman.