Kabinet Jokowi JK
JK Mengaku Tidak Bicarakan Soal Politik dengan SBY
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK, mengaku tidak sempat membahas soal dukungan politik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK, mengaku tidak sempat membahas soal dukungan politik dengan Presiden ke-6 RI yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, atau yang akrab dipanggil SBY.
Kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup dengan SBY, di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2014), SBY yang sempat ia dampingi pada 2004 - 2009 lalu hanya membicarakan soal dukungan mantan presiden ke pemerintah.
"Tidak, kita tidak bicarakan itu. Kita saling bekerja sama, bekerja sama kan tidak berarti harus masuk koalisi," katanya.
Gagasan dukungan Partai Demokrat ke pemerintah awalnya diungkapkan SBY melalui kicauannya di dunia maya. Awal nya SBY mengaku kecewa dengan Partai Golkar versi Munas Bali, yang menolak Peraturan Perundang (Perpu) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melalui DPRD. SBY kemudian meminta petinggi Partai Demokrat membuka komunikasi dengan tokoh-tokoh koalisi pemerintah.
Perpu tersebut awal digagas SBY saat masih menjawab Presiden. SBY mengeluarkan wacana Perpu tersebut setelah Partai Demokrat "walk out" dalam sidang parpurna pengesahan RUU Pilkada. Pemerintahan Joko Widodo - JK yang diusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pascapemerintahan SBY berencana untuk menggolkan Perpu tersebut.
JK walau pun tidak sempat membahas soal dukungan dengan SBY, namun ia mengaku yakin Partai Demokrat dan pemerintah bisa bekerja sama karena kesamaan visi soal Perpu Pilkada melalui DPRD.
"Pilkada itu dikeluarkan pak SBY, otomatis Partai Demokrat bersama-sama (kita)," katanya.