Sistem Gotong Royong JKN Dimanfaatkan Oknum Peserta
Ditemukan pasien yang sengaja mendaftar sebagai peserta dengan membayar iuran tertinggi untuk mendapatkan kelas 1,
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Sistem gotong royong dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) justru dimanfaatkan oknum peserta yang tidak bertanggungjawab dan hanya mencari untung.
Ditemukan pasien yang sengaja mendaftar sebagai peserta dengan membayar iuran tertinggi untuk mendapatkan kelas 1, lalu setelah menjalani operasi. Setelah itu, ia tidak mau melanjutkan pembayarannya.
"Ada temuan, pasien sengaja mendaftar sebelum menjalani operasi jantung di RS Harapan Kita, tapi selesai menjalani operasi keluar dari kepersertaan JKN," kata Sekertaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Untung Suseno saat kunjungan ke Medan, Sabtu (29/11/2014).
Ia menyebut, pasien yang tergolong kaya itu jelas mengambil untung. Hanya membayar Rp 60 ribu tiap bulan selama tiga bulan, ia bisa menjalani operasi pemasangan ring di jantung senilai Rp 200 juta.
"Tentu saja ini akan merugikan BPJS karena uangnya akan dihabisinkan oknum-oknum peserta yang sifatnya seperti ini," katanya.
Sesuai dengan sistemnya gotong royong, tidak mungkin iurannya hanya dibayari orang sakit. "Semua akan bisa diobati jika yang sehat maupun sakit membayar iuran," katanya.