Kamis, 2 Oktober 2025

Sistem Gotong Royong JKN Dimanfaatkan Oknum Peserta

Ditemukan pasien yang sengaja mendaftar sebagai peserta dengan membayar iuran tertinggi untuk mendapatkan kelas 1,

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga menunjukkan kartu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang didapatnya usai mendaftar di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jalan Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2014). Ratusan warga rela antre berjam-jam untuk bisa mendapatkan kartu layanan kesehatan tersebut. Rata-rata setiap harinya BPJS Kesehatan melayani permohonan hingga 500 kartu. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Sistem gotong royong dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) justru dimanfaatkan oknum peserta yang tidak bertanggungjawab dan hanya mencari untung.

Ditemukan pasien yang sengaja mendaftar sebagai peserta dengan membayar iuran tertinggi untuk mendapatkan kelas 1, lalu setelah menjalani operasi. Setelah itu, ia tidak mau melanjutkan pembayarannya.

"Ada temuan, pasien sengaja mendaftar sebelum menjalani operasi jantung di RS Harapan Kita, tapi  selesai menjalani operasi  keluar dari kepersertaan JKN," kata Sekertaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Untung Suseno saat kunjungan ke Medan, Sabtu (29/11/2014).

Ia menyebut, pasien yang tergolong kaya itu jelas mengambil untung. Hanya membayar Rp 60 ribu tiap bulan selama tiga bulan, ia bisa menjalani operasi pemasangan ring di jantung senilai Rp  200 juta.

"Tentu saja ini akan  merugikan BPJS karena uangnya akan dihabisinkan oknum-oknum peserta yang sifatnya seperti ini," katanya.

Sesuai dengan sistemnya gotong royong, tidak mungkin iurannya hanya dibayari orang sakit. "Semua akan bisa diobati jika yang sehat maupun sakit membayar iuran," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved