Kamis, 2 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Pendiri Golkar Anggap Biasa Calon Ketum Sebar Duit Jelang Pemilihan

Bagi Suhardiman, hal itu adalah hal biasa dan bukan rahasia lagi kendati aturan tidak dibolehkan.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
Tribunnews/Herudin
Pendiri Golkar dan Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Suhardiman saat jumpa pers di Posko Tri Karya, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014). Pendiri bersama koordinator pusat Eksponen Ormas Tri Karya Golkar mengirim surat ketiga permintaan pembentukan Panitia Munas IX Partai Golkar kepada DPP Partai Golkar guna merealisasikan Munas IX Partai Golkar sehingga sesuai dengan Konstitusi Partai berlambang beringin itu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Partai Golkar, Suhardiman mengakui adanya politik uang atau money politic setiap ada perhelatan pemilihan ketua umum di Musyawarah Nasional (Munas) partai.

Para calon ketua umum 'menebar' uang tersebut kepada pemilik suara, seperti DPD Tingkat I dan II, untuk pemenangan dirinya di Munas.

Bagi Suhardiman, hal itu adalah hal biasa dan bukan rahasia lagi kendati aturan tidak dibolehkan.

"Organisasi apapun kalau munas atau kongres mengenai money politics itu sudah biasa. Saya anggap biasa saja," kata Suhardiman usai menemui dan memberikan dukungan kepada Agung Laksono sebagai ketua umum di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Suhardiman tidak menjelaskan modus penyebaran uang ke para pemilik suara itu.

Diberitakan, Aburizal Bakrie selaku ketua umum Partai Golkar memastikan akan menggelar Munas di Bali pada 30 November 2014. Agung Laksono dan kawan-kawan juga akan menghelat Munas serupa di Jakarta pada Januari 2015 melalui forum tim Penyelemat Partai Golkar.

Kedua kubu mengklaim munas yang diselenggarakannya sudah sesuai aturan main partai.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved