Jumat, 3 Oktober 2025

Kenaikan Harga BBM

Survei LSI: Pamor Jokowi Turun di Bawah 50 Persen

Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) merilis hasil Survei pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Johnson Simanjuntak
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Pasukan Brimob memasang kawat berduri di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (19/11/2014). Kawat berduri untuk mengantisipasi unjuk rasa kenaikan BBM dan unjuk rasa pelantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubenur. Warta Kota/Henry Lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) merilis hasil survei pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintahan presiden Joko Widodo. Tingkat kepuasan publik sebesar 44.94 persen, sementara yang tidak puas 43.82 persen.

Belum 100 hari pemerintahan, hanya dibawah 50 persen yang menyatakan puas dengan kerja pria yang akrab disapa Jokowi itu sebagai presiden.

"Ini warning untuk Jokowi. Kekuasaan dibawa pemerintahan jokowi ini sudah turun dibawah 50 persen," kata Peneliti LSI Ade Mulyana, di kantor LSI Jalan Pemuda, Rawamangun Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014) siang.

Menurutnya, Jokowi harus mempertahankan pamor dan citranya karena masih panjang perjalanannya dalam pemerintahan.

Survei tersebut dilakukan melalui quick poll pada tanggal 18-19 November 2014. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of eror sebesar ±2,9 persen. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untuk jenis premium dan solar, di Istana Merdeka, Jakarta, Kenaikkan harga jual BBM untuk dua jenis ini sebesar Rp2000 per liternya. Yakni, untuk premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 perliter. Sedangkan jenis Solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liternya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved