Kamis, 2 Oktober 2025

Kenaikan Harga BBM

Polri Siaga Amankan Demo Penolakan Kenaikan BBM

Mabes Polri terus bersiaga dalam mengamankan seluruh aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Surya/Erfan Hazransyah
Warga mengantre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sebuah SPBU di kawasan Kupang Jaya, Kota Surabaya, seusai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, Senin (17/11/2014) malam. Harga BBM bersubsidi jenis premium maupun solar naik sebesar Rp 2.000 per liter sehingga harga premium menjadi Rp 8.500 per liter dan solar Rp 7.500 per liter terhitung mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. SURYA/ERFAN HAZRANSYAH 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri terus bersiaga dalam mengamankan seluruh aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan sejak Senin (17/11/2014) malam jelang kenaikan BBM, pihak Polri sudah bersiaga.

"Sejak kemarin malam kami sudah siaga, siaga mengamankan antrean SPBU. Termasuk juga siaga mengamankan aksi demo," terang Boy kepada Tribunnews.com, Selasa (18/11/2014).

Boy menuturkan untuk menghadapi gelombang aksi unjuk rasa di seluruh Indonesia, pihaknya sudah siap untuk mengamankan. Karena sudah menjadi tugas kepolisian untuk mengamankan aksi demo.

"Demo kan diperbolehkan, jadi silakan saja demo asal ada pemberitahuan dan tidak merusak. Kami siap mengamankan," ujar Boy.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi per Selasa (12/11/2014) pukul 00.00 WIB.

Jokowi mengakui kebijakan itu merupakan kebijakan yang berat sebagai sebuah bangsa.Kenaikan harga BBM yakni premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sedangkan solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved