Ramai-ramai Mencoba Armada Tempur Mutakhir
Remaja bernama Maya tadi tak benar-benar mengendarai truk. Ia hanya mencoba military driving simulator hasil produksi Innosimulation.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abraham Utama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang remaja perempuan berkonsentrasi mengendalikan setir truk di hadapannya. Tangan kanannya sesekali mengubah posisi persneling.
Raut mukanya terlihat tegang dan tak menguasai truk yang dikendarainya. “Ah, tabrakan terus,” ujarnya kesal, diikuti tawa beberapa orang yang menyaksikannya dari belakangnya.
Demikian potret pameran industri pertahanan bertajuk Indo Defence Expo and Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Remaja bernama Maya tadi tak benar-benar mengendarai truk. Ia hanya mencoba military driving simulator hasil produksi Innosimulation, perusahaan asal Korea Selatan.
"Tujuan penciptaan alat ini untuk memberikan real experience kepada prajurit. Dengan berlatih menggunakan simulator ini kemampuan mereka akan terasah dalam berbagai situasi," ujar staf promosi Innosimulation.
Simulator ini efektif menekan biaya risiko yang mungkin muncul dalam pelatihan penguasaan armada militer.
"Bayangkan bila Mbak Maya adalah seorang prajurit. Berapa biaya perbaikan truk militer yang harus dikeluarkan instansinya," tambah staf promosi tadi.
Pameran pertahanan ini dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (5/11/2014) lalu. Bersama beberapa menteri Kabinet Kerja dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Presiden Joko Widodo juga mengunjungi pameran yang digagas PT Napindo Media Ashatama, Jumat (7/11/2014) kemarin.
Di hari terakhir penyelenggaraannya, panitia membuka akses kunjungan masyarakat. Mereka mematok harga tiket sebesar Rp50 ribu. Keikutsertaan berbagai perusahaan luar negeri pembuat alat tempur menjadi salah satu faktor penarik minat masyarakat.
Tercatat, 5.680 orang berakhir pekan di pameran ini. Itu belum termasuk 170 pengunjung yang berasal dari kalangan pengusaha dan pemerintahan. Kebanyakan pengunjung datang bersama keluarga mereka.
Tua, muda, hingga anak-anak larut dalam keriaan mencoba dan berfoto dengan alat tempur. Gunawan, misalnya, sengaja membawa anaknya yang masih berusia 7 tahun ke Indo Defence.
"Dia sering meminta dibelikan mainan perang-perangan. Sekarang saya mengajaknya melihat senjata yang sesungguhnya. Siapa tahu nanti jadi tentara,” kata Gunawan.
Ajang ini tak disia-siakan pengunjung untuk berfoto diri alias selfie. Ada yang sekedar selfie di depan tank, tapi tak sedikit yang masuk ke kokpit lalu nongol di belakang senjata utama tank.
Meskipun didominasi alat-alat perang dari perusahaan asing, seperti India, Rusia, dan Inggris, booth perusahaan dalam negeri tetap ramai pengunjung. Arus hilir-mudik pengunjung ke lokasi booth PT. Pindad baru surut jelang penutupan pameran, pukul 16.30 WIB.
"Saya membayangkan, belasan tahun lagi, anak saya mengenakan seragam loreng-loreng hijau, mengendarai tank demi nama bangsa," katanya penuh harap.