Kamis, 2 Oktober 2025

Prabowo: Bangsa yang Tergantung Impor Jadi Mainan Asing

Prabowo menyampaikan HKTI adalah organisasi advokasi yang terbuka kepada semua individu yang ingin berjuang memajukan partanian

Editor: Sanusi
TRIBUN/DANY PERMANA
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Calon Presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyambangi kantor DPN HKTI di lingkungan Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2014). Kedatangan Prabowo adalah dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-41 HKTI.

Dalam acara syukuran yang berlangsung sangat sederhana tersebut, Prabowo datang bersama Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Jafar Hafsah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) Winarno Thohir dan Wakil Ketua Umum HKTI Rachmat Pambudy.

Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan HKTI adalah organisasi advokasi yang terbuka kepada semua individu yang ingin berjuang memajukan partanian Indonesia.

"Saudara-saudara dapat melihat sendiri, bagaimana saat ini kepengurusan DPN HKTI terdiri dari kader-kader terbaik bangsa yang berasal dari banyak partai politik. Saya lihat disini, di ruangan ini ada pengurus DPN HKTI dari delapan partai politik," ujar Prabowo dalam sambutannya.

Prabowo dalam keterangan persnya lebih jauh mengatakan, urusan pangan adalah salah satu urusan terpenting bangsa. Karena menurutnya, bangsa yang lapar tidak akan dapat bekerja dan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk negara dan kehidupan masyarakatnya.

"Bangsa yang tergantung impor, akan selamanya menjadi mainan asing. Bangsa kita harus swasembada pangan, tidak boleh terus menerus bertantung pada belas kasihan bangsa lain," tuturnya.

Dalam acara ini, Prabowo juga menyampaikan bahwa alasan dirinya mendirikan partai politik karena keterbatasan HKTI sebagai organisasi advokasi yang hanya bisa menyampaikan masukan kepada pemerintah saja.

"Kemampuan HKTI dalam menyejahterakan petani dan meningkatkan produksi pangan sangat terbatas. HKTI bergantung pada pemerintahan yang mau mendengarkan dan bertindak akan keluh kesah petani," ujarnya.

Karena itu, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)untuk maju ke gelanggang politik dan memperjuangkan aspirasi para kaum tani di Indonesia secara nyata.

"Selama ini sektor pertanian diabaikan, haluan orientasi ekonomi pemerintah kita keliru. Menyadari keterbatasan ini, saudara bisa perhatikan bagaimana banyak kader HKTI sekarang juga berjuang bersama saya di jalan politik," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved