Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus Century

LPS Sepihak Tunjuk Maryono Jadi Dirut Bank Century

Padahal, Maryono tak mengetahui apapun masalah yang melanda bank tersebut.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUN/DANY PERMANA
Dirut Bank BTN Maryono (berbaju putih) kembali menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Kamis (13/1/2014). Maryono diperiksa dalam kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) pada Bank Century dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan tersangka Budi Mulya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) langsung menunjuk Maryono sebagai Direktur Utama Bank Century (sekarang Bank Mutiara) pascabank dianggap gagal berdampak sistemik. Padahal, Maryono tak mengetahui apapun masalah yang melanda bank tersebut.

Hal itu diakui Maryono saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (28/4/2014). Maryono juga menceritakan 'proses cepat' dirinya ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank Century. "Saya hanya diberikan kesempatan berpikir lima menit," kata Maryono.

Menurut Maryono, saat penunjukan, dirinya sedang melakukan perjalanan pulang dari Bandung menuju Jakarta. Waktu itu sudah larut malam, teleponnya tiba-tiba dihubungi.

Wakil Dirut Bank Mandiri, I Wayan Agus Mertayasa, memberitahu Maryono sudah ditunjuk pemerintah untuk menjadi Dirut bank bermasalah. "Saya tidak diberitahu nama bank-nya," ujar pria yang saat inii menjabat sebagai Dirut BTN.

Keesokan harinya, Dirut Bank Mandiri, Agus Martowardojo barulah memberitahu nama bank tersebut. Tugas Maryono membuat Bank Century kembali dianggap sehat. Pukul 08.00 WIB, oleh Agus Mertayasa, Maryono diantar ke Bank Indonesia bertemu Deputi Gubernur Siti Fadjrijah.

Di tempat itu, Maryono kembali mendapat penjelasan soal sakitnya Bank Century. "Tapi tidak ceritakan permasalahan detail," kata Maryono. Penujukan dirinya sendiri berdasarkan Surat Keputusan yang tandatangani oleh pihak LPS.

Usai jumpa pers kondisi Bank Century, Maryono kemudian diantar pejabat LPS ke bank tersebut. "Karena saya nggak tahu kantor Bank Century ada di mana. Karena baru pertama kali injak kaki di Bank Century dan saya juga tidak tahu kaya apa Bank Century karena terus terang lepas dari pemantauan kami," kata Maryono.

Namun akhirnya tidak perlu waktu lama Maryono untuk bisa tahu kondisi real bank tersebut. Dia menemukan banyak permasalahan. Mulai dari rendahnya kepercayaan masyarakat, hingga buruknya kualitas surat berharga bank ini. "Saat itu Bank Century permasalahannya luar biasa," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved