Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir Jakarta

Pengamat: Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibayar Kerusakan Lingkungan

Warga dicekoki pertumbuhan ekonomi yang tidak tinggi-tinggi amat, tapi harus dibayar kerusakan lingkungan yang terjadi

KOMPAS/LASTI KURNIA
Sebagian rumah di permukiman warga RT 02 Rawajati Barat tampak rusak berat setelah terendam banjir selama lebih dari dua pekan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2014). Warga mendapati rumah dalam kondisi rusak ringan hingga berat, mulai dari dinding rusak hingga atap roboh, khususnya bagi rumah yang berada di dekat bantaran sungai. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Andrinof Chaniago menilai masyarakat Indonesia belum banyak yang menyadari dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan. Menurutnya, hal itu terjadi karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki masyarakat.

"Pengetahuan publik mengenai lingkungan sangat terbatas," kata Andrinof di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Andrinof mengatakan, masyarakat disuguhi oleh pernyataan-pernyataan pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah yang terus menanjak setiap tahun. Namun masyarakat tanpa disadari merasakan dampak pertumbuhan ekonomi tersebut yang dibayar oleh kerusakan lingkungan.

"Kita dicekoki pertumbuhan ekonomi yang tidak tinggi-tinggi amat, tapi kita harus bayar dengan kerusakan lingkungan yang terjadi secara perlahan-lahan," tuturnya.

Andrinof menontohkan, kawasan di puncak awalnya sebagai tempat penampung air kini telah menjadi kawasan wisata yang mengorbankan lahan yang ditanami oleh pohon-pohon. Menurutnya, proses perusakan lingkungan itu memang tidak terjadi secara cepat melainkan dengan perlahan-lahan.

"Akibatnya, banjir terjadi di Jakarta," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved