Anies Baswedan Dorong Industri Kreatif Bandung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Jelang hajatan putaran ketiga debat Capres Konvensi yang akan diadakan di Hotel Harris, Bandung pada Rabu (5/2/2014) para bakal capres partai berlambang mercy tersebut mulai menyiapkan diri.

Anies Baswedan, capres konvensi termuda selain akan menemui ratusan relawannya yang didominasi anak muda juga mencermati geliat industri kreatif di Bandung. Setelah sebelumnya sukses mencuri perhatian dalam debat perdana di Medan dan berlanjut di Palembang, dalam debat ketiga ini Anies akan beradu argumen dengan Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman dan Marzuki Alie.

‪Setelah menggulirkan ide relokasi BUMN dan perbaikan sistem irigasi di dua debat sebelumnya, dalam debat di Bandung Anies juga akan berbicara mengenai kekuatan lokal Kota Kembang. Penggagas Indonesia Mengajar ini akan berupaya banyak mendorong industri kreatif di Bandung. Menurutnya Bandung memiliki sebuah potensi yang sangat penting yakni industri kreatif lokal yang terbukti mampu bertahan dari beragam serangan produk impor.

‪Menurut Anies, Bandung memiliki peluang untuk menjadi pusat industri kreatif dan jasa Indonesia ke depannya. Ia juga menambahkan, Bandung merupakan pusat fesyen Indonesia dan fesyen merupakan subsektor industri dan jasa kreatif paling besar nilai kontribusinya di industri kreatif.

‪Tak hanya berupaya mendorong industri kreatif, Anies juga akan menemui langsung penggerak komunitas kreatif di Bandung. Anies akan menemui tokoh lokal Bandung dan komunitas-komunitas kreatif di Kota Kembang seperti komunitas skateboard, parkour, beatbox, dan penggerak lingkungan sebelum debat ketiga antar capres konvensi dilangsungkan.

‪Bersama para penggerakn komunitas kreatif tersebut Anies akan bermain angklung di Saung Angklung Udjo, Cibeunying Kidul, Bandung pada Selasa (4/2/2014).

Menurut Erlan, salah satu koordinator relawan Anies di Bandung, permainan angklung ini adalah sebagai ilustrasi apa yang sering dikatakan oleh Anies bahwa kepemimpinan seperti sebuah orkestrasi angklung. "Anak muda cenderung kratif setiap orang bisa bergerak sendiri sehingga butuh kepemimpinan yang sifatnya mengajak semua terlibat, seperti permainan angklung," ujar pemuda berusia 21 tahun ini.

‪Anies sendiri kembali menegaskan bahwa kepemimpinan yang ia usung laksana sebuah orkestrasi angklung. "Dalam orkes angklung, tak hanya saya tapi juga masing-masing kita ikut bermain di dalamnya, semua turun tangan tak hanya diam," ujar satu dari seratus intelektual dunia ini. Selain bermain angklung bersama, Anies dan komunitas kreatif di Bandung mengawali kegiatannya dengan Diskusi dan Temu Relawan TurunTangan Bandung bertajuk "Indonesia 5 Tahun ke Depan" juga di Saung Angklung Udjo, Bandung.