Kiai Sahal Mahfudz Wafat
Pesan Kiai Sahal Mahfudz kepada PBNU: NU Jangan Bermain Politik
Rais Aam PBNU, KH MA Sahal Mahfuzh sebelum wafat pada Jumat (24/1/2014) dini hari sekitar jam 01.05
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNNEWS.COM – Rais Aam PBNU, KH MA Sahal Mahfuzh sebelum wafat pada Jumat (24/1/2014) dini hari sekitar jam 01.05, sempat berpesan kepada seluruh pengurus PBNU yang ada di Jakarta dan berbagai daerah.
Khatib Aam PBNU, atau Sekretaris Kiai Sahal, KH Malik Madani mengatakan, pesan Kiai Sahal sangat sederhana. Kiai Sahal berpesan, agar NU jangan sampai kehilangan jati diri yaitu organisasi sosial kemasyarakatan, dan sosial keagamaan.
"Pesannya, NU itu bukan organisasi politik. Karena itu NU jangan bermain politik di politik tingkat bawah. Karena Itu bukan tempatnya NU. Kalau NU mau berpolitik, harusnya di politik tingkat atas," kata kiai Malik saat berziarah.
Kiai Malik menjelaskan, politik tingkat bawah yaitu politik pada umumnya. Yaitu mencari kekuasaan dan saling dukung mendukung. Sedangkan politik tingkat atas yaitu politik kebangsaan, kerakyatan, dan etika politik.
Selain itu, pesan penting lainnya dari tokoh nasional itu ke PBNU adalah agar menjaga NU agar tetap berada pada jati diri dan tidak bergeser ke ranah politik. Karena, ketika sudah masuk ke politik, pasti akan menimbulkan perpecahan. "Kalau masuk ke politik praktis maka akan banyak kepentingan. Sehingga timbul perpecahan," terangnya.
Atas meninggalnya Kiai Sahal, PBNU merasa kehilangan sosok kiai besar yang tidak banyak bicara. Tetapi, ketika berbicara hanya yang penting saja. Kiai Malik menambahkan, Presiden SBY melalui pesan singkatnya kepada Kiai Malik, berpesan agar umat meneladani Kiai Sahal. Yaitu dalam hal memegang prinsip dan selalu berbuat baik kepada setiap orang.