Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Hambalang

Jubir PPI: Lantai Rumah Anas Dikira Ada Bunker

Juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Mamun Murod, menilai berlebihan penggeledahan penyidik KPK

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/Henry Lopulalan
Kesibukan penyidik Komisi Pemerantas Korupsi (KPK) yang mengeledah kediaman pribadi mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jalan Teluk Semangka Blok C9 Nomor 1 Kavling AL Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2013). Belasan penyidik KPK dan di jaga sejumlah pasukan Brimob dengan senjata laras panjang ini diduga mencari dokumen terkait dengan kasus korupsi proyek pembangunan Sport Centre Hambalang. (WARTA KOTA/HEnry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Ma'mun Murod, menilai berlebihan penggeledahan penyidik KPK terhadap rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Duren Sawit, Jaktim, pada Selasa (12/11/2013).

Sebab, penyidik KPK selain mengambil sejumlah barang dan uang Rp 1 miliar yang tidak terkait kasus Hambalang, juga mengetuk-ngetuk lantai rumah Anas.

"Waktu saya datang ke sini, penggeledahan sedang berlangsung. Geledahnya juga berlebihan, karena sampai ngetok-ngetok lantai, mungkin khawatir ada bunkernya," kata Ma'mun di kantor PPI, Duren Sawit, Jaktim.

Selain menggeledah rumah yang ditinggali oleh Anas dan istri, penyidik KPK juga menggeledah rumah Anas lainnya yang terletak bersebelahan.

Namun, Ma'mun mengatakan, rumah tersebut telah dihibahkan oleh Anas menjadi kantor PPI. Dengan begitu, penyidik KPK salah sasaran saat penggeledahan itu.

Di sisi lain, Ma'mun mengakui status kepemilikan rumah yang digunakan untuk kantor PPI masih milik Anas.

"Ini kantor. Kepemilikan rumah memang masih tetap (milik Anas). Ini rumah pergerakan," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved