Nazaruddin Mengaku Titip Uang 1 Juta Dolar AS ke Tri Dianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cilacap Tri Dianto mengklaim menolak menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai saksi penyidikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum, Jumat (15/11/2013).

Hal itu dikatakan Tri Dianto saat keluar dari markas Abraham Samad Cs.

Menurut Tri, dia menolak menandatangani BAP tersebut karena keberatan atas keterangan terpidana kasus korupsi wisma atlet Sea Games Muhammad Nazaruddin yang mengaku pernah menitipkan uang Rp 1 juta dolar AS kepada Tri.

"Katanya saya dititipi uang sama Nazaruddin 1 juta dolar Amerika, kemudian saya tidak menandatangani karena saya menolak," kata loyalis Anas tersebut.

Tri mengaku dikonfrontir atau dicocokkan keterangannya dengan keterangan Nazaruddin selama pemeriksaan tadi oleh penyidik KPK.

"Ada semacam dikonfrontir, bagi saya itu mungkin reuni lah,"ujarnya.

Pria yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum ini mengatakan bahwa apa yang dikatakan Nazaruddin selama ini banyak yang tidak benar. Bahkan, Tri menyebut Nazaruddin pernah berhutang Rp 1,5 miliar kepadanya.

"Nazaruddin ini ya enggak seratus persen bohong, ya mungkin 75 persen bohong dan gara-gara Nazaruddin saya jadi susah karena Nazaruddin ini juga punya hutang sama saya Rp 1,5 miliar," ujarnya..

Selama pemeriksaan, Tri juga mengaku telah menyampaikan kepada penyidik KPK mengenai sejauh mana hubungannya dengan mantan anak buah Nazaruddin yang bernama Yulianis.

"Kemudian dengan EO (event organizer) yang di Kongres Demokrat itu, saya kenal juga," imbuhnya.