Polisi Ditembak
Tujuh Orang Sudah Ditahan Terkait Kasus Penembakan Polisi
Kepolisian sudah melakukan penahanan terhadap tujuh orang terkait kasus penembakan terhadap anggota polisi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepolisian sudah melakukan penahanan terhadap tujuh orang terkait kasus penembakan terhadap anggota polisi di Cireundeu, Ciputat, dan Pondok Aren. Hingga kini pelaku utamanya belum tertangkap.
"Ada satu yang dikembalikan (dikembalikan kepada keluarga) sehingga tujuh (orang), sekarang dalam proses dan yang satu ditahan, sementara enam lainnya sudah ditahan lebih dulu," kata Kapolri Komjen Pol Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2013).
Tujuh orang yang ditahan berperan sebagai perakit senjata dan pendistribusi senjata sehingga sampai ketangan Nurul Haq dan Hendi Albar. Selain berperan dalam penyediaan senjata api, sebagian orang yang sudah ditangkap merupakan penyedia sepeda motor untuk eksekutor.
"Kemudian kita telusuri ke penyedia kendaraan bermotornya sampai arahnya pada pelakunya (eksekutor). Mudah-mudahan pelakunya dalam waktu dekat dapat kita tangkap," katanya.
Pihak kepolisian dikatakan Sutarman akan bekerja maksimal membuntuti pelarian pelaku utama penembakan anggota polisi.
"Kita butuh waktu yang cukup, kita akan terus ikuti, sama dulu seperti menangkap Nurdin M Top dan Azhari itu juga cukup lama tapi terus kita ikuti semaksimal mungkin sampai kita tangkap pelakunya," ungkapnya.
Sutarman belum bisa menyimpulkan bila pelaku penembakan Bripka Sukardi di depan Gedung KPK merupakan bagian dari aksi teroris yang tergabung dalam kelompok teroris Mujahidin Indonesia Barat yang dipimpin Abu Roban.
Sementara penembakan polisi di Cireundeu, Ciputat, dan Pondok Aren sudah teridentifikasi merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Barat.
"(yang sudah ditangkap) Pelaku di Ciputat, Cireundeu, dan Pondok Aren, sedangkan yang di KPK sedang kita pelajari apakah terkait atau tidak karena senjatanya berbeda, tentu ini masih dalam pendalaman," jelasnya.
Penembakan polisi di Pondok Aren menimpa Aiptu Koes Hendratno, anggota Babinkamtibmas tersebut ditembak saat melintas di Jalan Graha Raya Pondok Aren Tangerang Selatan, Jumat (16/8/2013) dengan mengendarai sepeda motor menuju Polsek Pondok Aren untuk mengikuti apel pengamanan HUT ke 68 RI.
Kemudian dua orang pelaku mengejar Aiptu Koes dengan menggunakan sepeda motor matic dari belakang dan menembak kepalanya sampai anggota bhayangkara tersebut tersungkur dan meninggal di lokasi kejadian.
Sesaat setelah Bripka Ahmad Maulana bersama tiga rekannya yang tergabung dalam tim Buser Polsek Pondok Aren langsung mengejar pelaku dengan menggunakan mobil. Sempat terjadi baku tembak antara tim Bripka Maulana dengan pelaku saat aksi kejar-kejaran tersebut.
Mobil yang ditumpangi Bripka Maulana pun berhasil menabrak motor yang ditumpangi pelaku hingga jatuh. Namun naas mobil buser tersebut pun terperosok, saat mobil petugas terjebak tiba-tiba pelaku bangkit dan menghampiri mobil buser tersebut kemudian menembak Bripka Maulana hingga tewas. Kemudian pelaku pun lari dengan merampas motor milik seorang satpam tidak jauh dari lokasi kejadian.
Begitu juga dalam kasus penembakan Aipda Patah Saktiyono, kejadian sekitar pukul 04.30 WIB, Sabtu (27/7/2013) di Jalan Cirendeu Raya tepatnya di depan sekolah Al Path. Aipda Patah Saktiyono anggota Satlantas Polrestro Jakarta Pusat ditembak orang tidak dikenal dari belakang saat berangkat dari rumahnya Bojong Gede, Depok, Jawa Barat untuk pergi ke tempat kerjanya di Gambir, Jakarta Pusat menggungakan sepeda motor.
Pelakunya saat itu berjumlah dua orang dengan mengenakan satu sepeda motor jenis matic. Pelaku menembak Aiptu Patah dari belakang sehingga mengenai punggungnya. Saat ditemukan kondisi Aiptu Patah dalam keadaan sadar, beruntung anggota polisi tersebut bisa selamat dari maut.