Pemilihan Ketua MK
Arief Hidayat Tak Pernah Menyangka Jadi Wakil Ketua MK
Arief berhasil mengalahkan saingan terberatnya Patrialis Akbar untuk menjabat wakil ketua periode 2013-2016
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim Konstitusi Arief Hidayat mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua. Dalam pemilihan voting panjang hari ini, Arief berhasil mengalahkan saingan terberatnya Patrialis Akbar untuk menjabat wakil ketua periode 2013-2016.
"Saya jadi hakim konstitusi saja nggak bayangin. Jadi ini namanya jabatan amanah sekali sehingga saya secara pribadi akan menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya," ujar Arief usai terpilih menjadi wakil ketua di MK, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Guru besar Universitas Diponegoro Semarang itu mengatakan menjabat hakim konstitusi saja sebelumnya tidak pernah ada dalam benak dia. Oleh karena itu, jabatan wakil ketua ini, kata dia, merupakan amanah dari Allah SWT.
"Hakim saja bonus apalagi sekarang menjadi wakil ketua yang tidak saya bayangkan sama sekali dan tidak saya mimpikan sama sekali. Saya dulunya bercita-cita menjadi dosen satu pekerjaam yang sangat menarik tetapi ternyata Allah SWT diberi amanah untuk di sini," terang Arief yang sudah tujuh bulan menjadi hakim konsitusi itu.
Saat voting yang ketiga, Arief berhasil mengungguli Patrialis dengan unggul selisih dua suara. Arief mendapat lima suara sementara Patrialis mendapat tiga suara.
Sebelumnya, dalam voting kedua, Arief sebenarnya unggul. Namun empat suara yang diperolehnya belum cukup mengantarkannya ke kursi wakil ketua MK karena hanya empat suara dan belum memenuhi syarat lebih dari setengah jumlah hakim. Sementara hakim Patrialis memperoleh tiga suara dan satu suara dinyatakan abstain.
Walau tiga kali kejar mengejar angka tersebut masing-masing hakim terlihat saling melemparkan candaan. Arief bahkan mengatakan pertarungan dia dengan Patralis Akbar seperti pertandingan klub Real Madrid dan Barcelona.