Ratu Atut dan Kroni
Ratu Atut Diteriaki Mahasiswa Saat Tiba di KPK
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sebagai saksi kasus dugaan suap Rp 1 miliar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sebagai saksi kasus dugaan suap Rp 1 miliar sengketa Pemilukada Lebak, yang melibatkan adik kandungnya, Tubagus Chairy Wardana alias Tubagus Wawan alias Wawan.
Atut tiba di depan kantor KPK pukul 13.25 WIB, dengan menumpangi mobil Pajero Sport SUV hitam berplat nomor B 22 AAH. Setelah pintu tengah mobil dibukakan ajudan, Atut dengan turun dengan perlahan dari bangkunya.
Dalam kedatangan kali pertama ke kantor KPK ini, Atut mengenakan batik lengan panjang berwarna merah marun dikombinasikan dengan jilbab dan celana panjang hitamnya.
Saat berjalan cepat menuju lobi dengan kawalan ketat polisi dan ajudan, Atut diteriaki oleh puluhan mahasiswa yang sejak pagi berunjuk rasa di depan kantor KPK. "Lawan, lawan, lawan dinasti Atut", teriak para mahasiswa.
Sejumlah nyanyian sindiran juga diteriakkan oleh para mahasiswa untuk Atut. "Banten bukan Atut yang punya," teriak mahasiswa.
Puluhan mahasiswa asal Banten yang datang ke kantor KPK dengan berjalan long march itu berjanji, tidak akan meninggalkan kantor KPK sebelum Atut ditahan. Dalam orasinya, para demonstran itu meminta KPK menangkap Atut karena dianggap bertanggung jawab atas penyelewengan uang APBD 2007-2010 dan dana Bansos APBD 2011.
Atut tetap berjalan cepat menuju lobi kantor KPK kendati kedatangannya ini disambut unjuk rasa dan cemoohan dari para mahasiswa.