Kamis, 2 Oktober 2025

Konvensi Demokrat

Konvensi Demokrat Habiskan Dana Rp 40 Miliar

Demikian dikatakan Bendahara Umum Partai Demokrat Indrawati Sukadi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/9/2013)

Warta Kota/Henry Lopulalan
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat, Maftuh Basyuni (tengah) didampingi sekretaris, Suaidi Marasabessy (kiri) dan anggota, Humphrey R Djemat memperlihatkan surat keputusan sebelum membacakan penetapan peserta Konvensi Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2013). Komite Konvensi Partai Demokrat menetapkan 11 calon peserta untuk mengikuti konvensi, yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konvensi Demokrat untuk menjaring calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2014 menghabiskan dana Rp 40miliar. Demikian dikatakan Bendahara Umum Partai Demokrat Indrawati Sukadi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Indrawati menjelaskan dana tersebut dibutuhkan untuk berbagai kegiatan komite konvensi seperti mengkampanyekan 11 peserta konvensi.

"Tapi kalau calon ingin melakukan sendiri sah-sah saja, boleh, tapi kita tidak membiayai. Yang kita biayai, debat, wawancara, survei," katanya.

Indrawati mengungkapkan peserta konvensi akan mengikuti debat sebanyak tiga kali. Kemudian dilanjutkan wawancara. Terkahir tahap survei oleh tiga lembaga.

"Ada tiga lembaga, kita juga punya audit untuk survei. Kemarin baru diskusi, tapi saya tidak ikut. Fungsinya, setiap segala sesuatu, ada komplain itu ada auditnya, dari independen," katanya.

Sedangkan untuk debat peserta konvensi, Demokrat menggandeng tiga stasiun televisi yakni SCTV, Net dan Berita Satu. Ia pun mengakui pengeluaran terbesar untuk media.

"Itukan mereka ada prime time," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari sesuatu yang halal dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kita namanya selalu kegiatan ada selalu ada kenclengan (urunan), kita selalu melakukan hal itu. Tapi bukan satu-satunya sumber. Itu tidak terikat, dan halal yang penting," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved