Sabtu, 4 Oktober 2025

Konvensi Demokrat

Komite Konvensi Tak Gubris Masukan "Penyusup" Gelap

Menjelang penjaringan, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat disusupi banyak laporan liar

Penulis: Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang penjaringan, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat disusupi banyak laporan liar. Paling banyak dalam bentuk blackmail dan sejenisnya, menyoal keburukan latar belakang calon peserta Konvensi.

Juru bicara Komite Konvensi, Rully Charis kepada wartawan di Wisma Kodel, Kamis (22/8/2013) malam mengakui, begitu banyak email gelap tanpa pengirim yang jelas, membeberkan kelemahan dan citra buruk para calon peserta konvensi.

"Prinsip saya menanggapi blackmail atau surat kaleng, kalau sumbernya tidak jelas, laporannya tidak kita tindaklanjuti. Jadi buat apa kita melakukan konfirmasi soal jejak rekam calon dari laporan tak jelas, dan kita tidak terpengaruh atas laporan itu," cerita Rully.

Bukan saja Rully yang secara pribadi menerima begitu banyak blackmail. Ada juga anggota Komite Konvensi lain yang mendapatkan masukan serupa, namun enggan mengomentarinya dan tetap mengonfirmasi jejak rekam calon berdasar data valid.

"Blackmail ini diketahui ketika nama-nama yang dijaring Komite, muncul ke publik. Yang lebih lucu ada masukan atau laporan terhadap nama, yang sebenarnya tidak kita jaring sebagai peserta," tambahnya.

Menyoal jejak rekam, kata Rully, Konvensi mengklaim sangat ketat sampai harus mengonfirmasi ke penegak hukum, bahkan ke pribadi calon secara langsung. Setelah dikaji, kebanyakan yang akan diundang tidak bermasalah.

Berdasarkan rapat ketujuh, sejak Komite Konvensi dibentuk, ada 15 nama sudah dihasilkan dan diundang sebagai calon peserta. Dari 15 nama, 11 nama dominan titipan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono.

Menyoal hal ini, Rully menjelaskan, ada satu nama lagi yang akan ditunggu Komite untuk rekonfirmasi kesediaannya ikut sampai 30 Agustus. Sehingga kalau satu orang ini mengiyakan, maka ada 16 peserta Konvensi yang maju.

Komite memanggil capres terpilih secara bergelombang, disesuaikan dengan waktu yang mereka miliki. Untuk undangan bagi mereka yang tinggal di Jakarta akan dikirimkan langsung anggota Komite, dan di luar Jakarta lewat pos, atau terima langsung.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved