'KOPAJA' Terjun Payung di Monas
22 penerjun ini memulai perjalanan mereka dari Pondok Cabe menggunakan pesawat Cassa dan mendarat di silang Monas
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang sore hari, Minggu (4/8/2013) pengunjung Monas disuguhkan dengan atraksi terjun payung yang mengundang antusias dari masyarakat.
Sebanyak 22 penerjun yang tergabung dalam komunitas "KOPAJA" (Komunitas Penerjun Payung Jakarta) ikut ambil bagian berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
22 penerjun ini memulai perjalanan mereka dari Pondok Cabe menggunakan pesawat Cassa dan mendarat di sekitaran silang Monas, Jakarta Pusat pukul 17.00 WIB.
"Kami dari Komunitas Terjun Payung Jakarta, kami biasa disebut KOPAJA. Ini bagian dari kontribusi kami merayakan ramadhan. Selain terjun, kami juga mengundang anak yatim untuk berbuka bersama," ungkap AKBP Audie S Latuheru, ketua KOPAJA.
Audie yang juga menjabat sebagai Kasubdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengatakan 22 penerjun termasuk dirinya terjun dari atas ketinggian 6000kaki dan mulai membuka parasut di ketinggian 4000 kaki.
"Penerjunan kali ini cukup aman dan baik. Karena kami menuruti kecepatan angin. Kami juga menghindari melintas dan mendarat di Istana Negara karena memang tidak boleh," kata Audie.
Audie menambahkan, saat ini anggota Kopaja ada 100 orang terdiri dari para penggila terjun payung yang berdomisili di Jakarta tanpa melihat profesi dan kesatuannya.
Komunitas ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan peduli terhadap pembangunan mental generasi muda indonesia khususnya Jakarta. KOPAJA juga bertujuan membawa terjun payung ke tengah-tengah masyarakat sebagai hiburan dan ikut berkontribusi memberikan gairah bagi sektor pariwisata di Jakarta.
Usai menikmati acara terjun, dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama dengan 1000 kaum dhuafa di silang Monas dan didahului dengan ceramah agama.