Sabtu, 4 Oktober 2025

Menlu Indonesia-Prancis Desak Solusi Damai di Suriah

Menteri Luar (Menlu) Prancis, Laurent Fabius dan Menlu Indonesia, Marty Natalegawa mengutuk keras penggunaan kekerasan di Suriah

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto  Menlu Indonesia-Prancis Desak Solusi Damai di Suriah
AFP
Tentara Angkatan Darat Suriah melakukan patroli di Buweida, sebelah utara Qusayr, Provinsi Homs, 8 Juni 2013.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar (Menlu) Prancis, Laurent Fabius dan Menlu Indonesia, Marty Natalegawa mengutuk keras penggunaan kekerasan di Suriah, dan mendesak dicapainya solusi damai untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi.

"Terhadap isu yang terjadi di Timur Tengah, kedua Menteri menunjukan perhatian yang mendalam di Suriah dan mengutuk penggunaan kekerasan di Suriah yang berujung hilangnya banyak nyawa dan membuat warga sipil menderita. Mereka juga meminta solusi damai," seperti dikutip dari pernyataan bersama kedua Menteri, Kamis (1/8/2013).

Presiden Prancis, Francois Hollande, pada 24 Juli 2013, lalu, bertemu dengan perwakilan kelompok oposisi Suriah, Koalisi Nasional Suriah, di Paris Prancis, dan menyatakan pihaknya berusaha membuka koridor agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Suriah.

Dalam kesempatan yang sama Hollande juga mendiskusikan kemungkinan mengirimkan bantuan persenjataan atas permintaan delegasi Koalisi Nasional Suriah, dan di bawah komando Jendral Salim Idris, Kepala Staf Tentara Koalisi Suriah.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius memulai kunjungan kerjanya di Jakarta, Indonesia, Kamis (1/8/2013), dengan menemui Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa.

Laurent tiba di gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu), sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut agenda yang dikutip dari Kemlu kedua belah pihak menghadiri pertemuan bilateral, untuk memperkuat hubungan dan mengintensifkan kerja sama konkret di berbagai bidang.

Selain itu mereka berusaha untuk merumuskan upaya bersama dalam menghadapi tantangan regional dan global.

"Kedua Menlu sepakat memaksimalkan raihan atas kerja sama sebagaimana tertuang dalam dokumen Kemitraan Strategis Indonesia-Prancis yang dideklarasikan pada 1 Juli 2011 oleh Presiden SBY dan Perdana Menteri Prancis, Francois Fillon di Jakarta," seperti dikutip dari siaran pers Kemlu.

Selain itu dalam kesempatan yang sama Marty mengajak kalangan bisnis Prancis untuk lebih banyak berinvestasi di Indonesia termasuk di bidang infrastruktur dan energi, terutama di bidang energi terbarukan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved