Calon Presiden 2014
Gus Sholah: Rhoma dan Jokowi Cocok Jadi Cawapres
Bursa pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2014 terus menjadi perbicangan orang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bursa pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2014 terus menjadi perbicangan orang. Tak sedikit dari mereka mulai mencocokkan seorang figur yang muncul ke publik di posisi mana, apakah presiden atau wakil presiden.
Pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid menilai sebenarnya masih terlalu pagi membicarakan pencapresan saat ini. Namun ia memiliki penilaian sendiri dari dua sosok seperti Rhoma Irama dan Joko Widodo alias Jokowi.
“Untuk capres saya pikir banyak yang layak. Kalau Rhoma Irama jadi wakil presiden malah mungkin ya. Jokowi juga jadi wakil presiden,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Sholah ini ujar mengikuti sidang DKPP dengan teradu KPU Jawa Timur di Jakarta, Senin (29/7/2013).
Gus Sholah yang pernah menjadi cawapres mendampingi Wiranto pada Pemilu Presiden 2004 mengakui memang saat ini nama Jokowi berkibar baik secara popularitas maupun elektabilitasnya. Namun untuk memastikan Jokowi di posisi mana yang terbaik harus melihat sejauh mana perkembangannya.
Berdasar survei Pusat Data Bersama terhadap 1200 responden di 30 provinsi di Indonesia selama 11 sampai 18 Juni 2013, diketahui Jokowi juga sebagai cawapres paling ngetop, selain sebagai capres. Responden yang memilih Jokowi sebagai cawapres di angka 30.68 persen.
“Jokowi kuat sebagai calon presiden (29.56 persen) dan calon wakil presiden (30.68 persen), dan akan dipilih masyarakat," ujar Ketua PDB, Didik J Rachbini dalam rilis survei 'Indonesia Mencari Pemimpin,' di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Menurut Didik, cawapres dengan elektabilitas tertinggi kedua adalah Jusuf Kalla (18.29 persen). Jokowi unggul atas sejumlah kandidat cawapres potensial seperti Hatta Rajasa, Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Chairul Tanjung, Harry Tanoesoedibjo.