Rabu, 1 Oktober 2025

Calon Legislatif

Caleg Termuda Tertantang Atasi Apatisnya Kaum Muda

Menjadi seorang politisi, sama sekali tidak pernah terbayang oleh Wibi Andrino

WARTA KOTA/Budi Sam Law Malau
Wibi bagikan sahur ke warga pemukiman padat di Jakarta, diantaranya di kelurahan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi seorang politisi, sama sekali tidak pernah terbayang oleh Wibi Andrino. Pria kelahiran 15 April 1986 ini justru sejak lama bercita-cita menjadi pengacara dan membela masyarakat yang seharusnya dibela secara hukum.

Sama seperti anak muda lainnya, Wibi kerap apatis atas politik.

Itu karenanya ia meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta tahun 2010, dan di usia 25 tahun lulus ujian pengacara dan berprofesi sebagai pengacara.

Kini Wibi, melanjutkan Studi Master hukum litigasinya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun apatisnya kaum muda terhadap dunia politik terutama partai politik, makin lama membuat Wibi tertantang untuk mengubah paradigma anak muda tersebut.

"Anak muda terkesan apatis terhadap keadaan bangsanya, dan menganggap politik itu kotor. Ini akan menjadi tantangan saya, yang merupakan bagian kaum muda" kata Wibi, usai sahur on the road, dengan warga di pemukiman padat penduduk di Kelurahan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2013) dinihari.

Dalam setiap rangkaian sahur on the road yang digelar Wibi bersama Partai Nasdem, di sejumlah pemukiman padat penduduk, tidak akan pernah dijumpai Wibi membagikan stiker atau gambar dirinya, seperti caleg lainnya atau caleg yang berkampanye.

Wibi berinteraksi langsung dengan warga terutama para kaum muda atau karang taruna di wilayah itu.
"Cara saya ya caranya anak muda," kata dia ringan.

Bukan itu saja, cara khas anak muda yang dilakukan Wibi lainnya adalah dengan menggelar kompetisi futsal di sejumlah wilayah yang disasarnya.
"Sekarang anak muda lagi musim futsal. Dengan cara itu saya mau gugah kesadaran mereka untuk tidak apatis politik," kata salah satu Ketua Gema-lantas (Gerakan Masyarakat Peduli Lalu Lintas).

Ke depan, Wibi berharap anak muda punya kesadaran politik yang tinggi dan mulai merapatkan barisan untuk mengawal demokrasi bangsa. "Sehingga tidak hanya menjadi pengamat namun menjadi pelaku penggerak bangsa," katanya.

Karenanya Wibi lalu bergabung dengan Partai Nasional Demokrat. Ia pun percaya diri ketika didaulat menjadi caleg DPRD DKI Jakarta, di daerah pemilihan I Jakarta Pusat nomor urut 2.

"Saya memang besar di Jakarta. Dan ingin berkontribusi untuk kota ini," kata Wibi.

Menurut Wibi, walaupun sebagai caleg yang termuda untuk DPRD DKI Jakarta, ia justru menganggapnya menjadi sebuah keuntungan.

"Karenanya saya mungkin akan lebih tahu mendekati anak muda dengan cara-cara anak muda, dibanding caleg yang tua dan senior," kata dia.

Wibi mengaku memilih Partai Nasdem, karena partai ini adalah partai baru dan tidak terkontaminasi praktek kotor atau korupsi seperti banyak terjadi di partai besar lainnya.

"Jujur saja, anak muda biasanya apatis sama partai yang banyak pejabatnya korupsi. Anak muda sekarang pintar-pintar. Makanya saya pilih masuk Nasdem," ujarnya.

Wibi, saat ini ia pun sedang menggalakan sebuah program gerakan muda yang disebutnya Changemaker. Gerakan ini sebuah program dari anak muda yang peduli terhadap masalah sekitar dan masalah bangsa serta negara.

Sebagai anak muda, Wibi sadar membuat perubahan tidak cukup hanya bersuara keras di jalanan atau sosial media saja.

"Namun kita harus ikut di dalam proses pembuat keputusan. Barulah kita dapat berbuat sesuatu yang berarti untuk masyarakat dan tidak diperdaya kepentingan golongan yang mengatasnamakan rakyat," katanya.

Sebagai pengacara litigasi, Wibi Andrino banyak terlibat dalam berbagai kasus hukum publik atau yang menyangkut kepentingan umum. Antara lain terlibat sebagai kuasa hukum dalam Pengujian Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi.

Salah satunya pengujian UU mengenai pajak bagi TKI dan buruh. Saat itu, Wibi berhasil memenangkan uji materil untuk menghilangkan pajak tertentu yang dibebankan ke para TKI dan buruh.

"Jangan pernah takut bermimpi, jangan pernah takut mencoba, jangan pernah takut berdiri diatas kaki sendiri, selama menuju semua kita lakukan dengan cara kebenaran," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved