Calon Presiden 2014
Koalisi PDIP-Demokrat Masih Terlalu Pagi, Biarkan Berjalan Natural
Semestinya biarkan saja semua berjalan natural dan apa adanya sampai nanti pemilu tahun 2014 menjelang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie menilai rencana koalisi PDI Perjuangan dan Partai Demokrat masih terlalu pagi. Semestinya biarkan saja semua berjalan natural dan apa adanya sampai nanti pemilu tahun 2014 menjelang.
"Masih terlalu pagi saat ini untuk membangun koalisi PDIP dan Demokrat menghadapi pemilu Presiden 2014, biarkan saja berjalan natural, biarkan juga Megawati meneruskan tradisi positif baru di PDIP, agar makin banyak lahir pemimpin-pemimpin muda seperti Jokowi dan Ganjar Pranowo, biarkan juga SBY menyiapkan dan menjalankan konvensi capres di partai Demokrat, agar lahir pemimpin-pemimpin muda baru seperti Gita WirJawan dan Mahfud MD, dan biarkan saja juga pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa semakin mustahil rekonsiliasi PDIP dan Demokrat karena wafatnya Taufiq Kiemas," kata Jeffrie dalam pernyataannya, Kamis(20/6/2013).
Jeffrie mengatakan sesungguhnya tahun 2014 adalah momentum terjadinya peralihan generasi, dan faktanya saat ini hanya PDIP dan Demokrat, partai yang memberikan ruang yang luas untuk munculnya pemimpin muda di 2014 yang akan datang.
Kenegarawanan Megawati dan SBY juga kebesaran hati mereka berdua yang sama-sama tulus menyiapkan pemimpin muda di 2014 ini yang justru menjadi modalitas kedua partai tersebut berkoalisi.
"Kita lihat saja, tidak lama lagi. Lalu juga bukan sekarang saatnya untuk membicarakan siapa yang capres dan siapa yang cawapres atas berkoalisinya kedua partai tersebut. Cara yang elegan adalah dengan melihat hasil pemilu 2014, kalau PDIP mengungguli Demokrat sangat wajar capresnya dari PDIP dan cawapresnya dari Demokrat, begitu pun sebaliknya," ujar Jeffrie.
Jeffrie pun memprediksi kandidat-kandidat kuat presiden dari PDIP dan Demokrat yang akan dimunculkan. Ia menduga Jokowi akan dimajukan PDIP sebagai capres dan Demokrat terpecah menjadi tiga figur, yakni Gita Wirjawan, Mahfud MD dan Marzuki Alie.
"Dari PDIP rasanya hampir pasti Jokowi mengingat melesatnya elektabilitas Jokowi 3 bulan terakhir ini. Kalau dari Demokrat dugaan saya masih terpecah pada tiga figur, Gita Wirjawan, Mahfud MD dan Marzuki Alie,"ujar Jeffrie.
Sementara itu Peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana mengatakan sejauh ini, hanya PDIP dan Demokrat saja yang terlihat marak dalam persiapan Pemilu 2014. Ditambah lagi keterbukaan mereka dalam menerima kelompok muda menyebabkan partai ini meningkat kepopulerannya di mata pemilih.
Namun apakah PDIP akan tetap sama sepeninggal Taufi1 Kiemas, artinya akan mengusung anak muda atau tidak.
Pertanyaan ini kata Endang harus dijawab dengan aksi kongkrit oleh PDIP sendiri. Ada 70 persen kelompok usia produktif (18-40tahun) yang menjadi potensi pemilih.
"Saya kira jika kandidat yang maju adalah kelompok muda, maka mereka bisa menjadi corong aspirasi yang tepat. Ini semacam "testing theory of presence", melakukan tes atas teori kehadiran atau representasi. Representasi kelompok muda ini menjadi penting baik bagi elektabilitas partai,maupun bagi keberlangsungan partai itu sendiri," ujarnya.
Masih soal representasi kelompok muda, menurut Endang yang perlu jadi catatan adalah soal moralitas dan integritas. Karena marak juga kelompok muda yang masih terkotori dengan kasus-kasus korupsi.
Oleh karena itu,tidak hanya soal kuantitas atau seberapa banyak kelompok muda yang berhasil dijaring sebagai kandidat oleh partai,tapi juga soal kualitas harus menjadi pekerjaan rumah besar partai untuk menjalankan sistem rekruitmen kandidat yang menggunakan merit sistem, berdasarkan kualitas moral,kapabilitas kepemimpinan dan pengetahuan.