Danlanal Semarang Cuma Pecandu Sabu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolonel Laut Antar Setia Budi ternyata hanya pecandu sabu. Ia tidak masuk dalam jaringan pengedar narkoba di Semarang, Jawa Tengah.

Badan Narkotika Nasional (BNN) awalnya tidak mengira bahwa orang yang membeli barang haram dua paket kecil, merupakan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Semarang.

Saat itu, penyidik BNN yang menguntit Brigadir Rahmat Sutopo mendapati anggota Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Jawa Tengah, masuk ke Hotel Ciputra. Saat keluar, Brigadir Rahmat pun diciduk Tim BNN.

Setelah menciduk Brigadir Rahmat, Tim BNN kemudian menyisir orang yang ditujunya di Hotel Ciputra.

"Saat itu Tim BNN langsung masuk ke kamar, karena dikira memberikan barang ke jaringannya, ternyata saat disergap ya dia," ucap Kepala Hubungan Masyarakat dan Informasi BNN Sumirat Dwi Yanto kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Menurut Sumirat, Danlanal Semarang tidak masuk dalam sindikat narkoba Brigadir Rahmat.

"Ia hanya pemakai saja," ujarnya.

Saat ditangkap di kamar 1003 Hotel Ciputra Semarang, Kolonel Antar sedang asyik menikmati sabu yang dibeli dari Brigadir Rahmat. Sang Kolonel sudah lama mengonsumsi narkoba, tapi mulainya dari kapan, BNN tidak mengetahui persis.

Sumirat memaparkan, penyidikan untuk Kolonel Antar saat ini diserahkan ke Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). BNN hanya membantu pihak Pomal memberikan informasi, sedangkan proses hukumnya diserahkan ke Pomal.

"BNN hanya memberikan support data," katanya.

Untuk proses rehabilitasi terhadap sang Danlanal, BNN menunggu hasil sidang militer terhadap Kolonel Antar.

"Nanti (untuk rehabilitasi), karena dia akan disidang dulu oleh Pomal," jelasnya. (*)