BNN Tangkap Danlanal Semarang
BNN Intai Brigadir Polisi Rahmat Sutopo Selama 2 Bulan
Salah seorang diantara mereka diketahui adalah anggota polisi berpangkat Inspektur Satu berinisial H
"Setelah kami dalami, yang bersangkutan adalah anggota TNI AL atas nama Antar Setia Budi, yang berpangkat Kolonel TNI AL dengan jabatan sehari-hari sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Laut Semarang," tutur Benny.
Setelah menangkap anggota TNI AL dan seorang brigadir polisi, tim BNN kemudian menggeledah rumah kost sang brigadir polisi di Semarang.
Di rumah kost itu, kata Benny, ditemukan barang bukti berupa delapan butir ekstasi, satu paket sabu seberat 0,3 gram, dan peralatan bong.
Menurut Benny, petugas juga mengamankan seorang wanita yang merupakan kekasih RS di rumah kost itu.
Benny menyatakan, ketiga tersangka, beserta barang bukti kemudian dibawa ke Kantor BNN di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur untuk diperiksa lebih lanjut, Senin sore.
Tes urine terhadap Kolonel TNI AL, Antar Setia budi, kata Benny hasilnya yang bersangkutan adalah positif mengkonsumsi sabu.
Menurut Benny, Kolonel TNI AL diserahkan ke Pus Pom TNI AL dan ditahan di tahanan militer di sana. Sementara Brigadir Rahmat Sutopo akan diserahkan ke Polda Jateng.
"Hanya pacar RS saja yang kami tangani dan kami tahan di sini," kata Benny.
Seperti diketahui BNN menangkap Danlanal Semarang Kolonel Laut Antar Setia Budi di kamar 1003 Hotel Ciputra, Simpang Lima, Jawa Tengah saat asik menikmati sabu, Senin (29/4/2013) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Tertangkapnya sang Komandan tersebut diawali dari hasil penyelidikan BNN atas pengembangan penangkapan Iptu H pada 25 Februari 2013.
Penyidik BNN kemudian menyisir kelas pengedarnya dan melakukan pengintaian terhadap Brigadir Rahmat Sutopo. Rahmat pun diciduk lebih awal .
Setelah mengantarkan barang pesanan Kolonel Antar. Setalah itu petugas BNN mencokok Antar lalu penggeledahan dilanjutkan ke kostan Brigadir Rahmat dan dicokoklah seorang perempuan yang diketahui merupakan kekasih Brigadir Rahmat.
Benny menegaskan bahwa barang tersebut bukan merupakan barang bukti kejahatan yang disita kepolisian, barang tersebut berasal dari seorang bandar yang hingga kini masih menjadi buruan BNN.