Partai NasDem
Ferry: Partai NasDem akan Fair Soal Iklan di Televisi
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Ferry Mursyidan Baldan menegaskan partainya tidak menjadikan Metro TV sebagai media

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Ferry Mursyidan Baldan menegaskan partainya tidak menjadikan Metro TV sebagai media untuk memperkenalkan hanya kader Partai NasDem saja dan yang lain tidak.
"Pak Surya Paloh dan NasDem akan Fair. Kita enggak mau mengidentikan Metro TV sama dengan NasDem. Itu enggak boleh. Kalau enggak fair itu akan merugikan media dan partainya," ujar Ferry di Formappi, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Menurut Ferry, sebagai Ketua Umum NasDem sekaligus pemilik Media Group, Surya sudah minta memberitahukan apa yang dilarang dalam konteks pemilu di media. Kalau untuk pemberitaan, bukan hanya NasDem saja tapi partai-partai lain, dan hak publik untuk tahu informasi.
"Yang dilarang itu isi pemberitaan tentang Partai NasDem dan yang lain tidak ada. Aturan main kita sangat jelas. Kita tidak bisa sembarangan karena yang ditegur nanti media dan partainya. ketika kita sembarangan, dampaknya akan sangat luar biasa," tukas Ferry.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait dalam diskusi yang sama menyarankan agar politisi pemilik media memberikan sumbangsih bagi demokrasi dengan memperkenalkan bukan saja dari partai politiknya tapi juga caleg di luar partainya.
Menurutnya, seringkali caleg berkualitas tak identik dengan banyaknya uang tapi sepak terjangnya di masyarakat. Tapi karena tak berduit sulit beriklan. Salah satu pilar demokrasi, media memberi andil besar menyosialisasikan caleg-caleg baru ke publik.
"Saya menawarkan pimpinan media kalau mau memberikan sumbangan demokrasi maka saatnya memberikan ruang lebih terhadap para aktivis yang telah berjuang bersama-sama rakyat untuk ditampilkan ketika mereka ingin menjadi wakil rakyat," ujar Maruarar.
Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih ini menambahkan, masyarakat akan memilih calon wakil rakyat karena terlebih dahulu mengenalnya. Oleh karenanya butuh jembatan lewat komitmen pemilik media dengan memberi ruang mengenalkan calon wakil rakyat ke publik.
"Misalnya, pemilik media yang telah bergabung di partai politik juga bisa menampilkan kader-kader dari partai lain, bukan hanya dari partainya saja. Tanpa komitmen itu, pemilik media hanya akan menampilkan kader yang masuk lewat partainya saja," ungkap Maruarar.