Presiden PKS Terlibat Suap
Kemungkinan PKS Bangkit Sangat Kecil
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens menilai, kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bangkit dari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens menilai, kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bangkit dari keterpurukannya pascaditangkapnya Presiden PKS, Luthfie Hasan Ishaaq oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah sangat kecil.
Dalam bincang-bincangnya dengan Tribunnews.com, Jumat (1/2/2013), Boni mengatakan, meskipun PKS telah melakukan pergantian pucuk pimpinan di tubuh mereka, dengan mengangkat Anis Matta menjadi Presiden mereka yang baru, hal itu tidak akan memberikan dampak berarti terhadap pemulihan nama PKS di mata rakyat.
"Sulit untuk menarik simpati publik, karena sudah terlanjur tercoreng, kalau ini (kasus dugaan korupsi Luthfie Hasan Ishaaq), terjadi apda partai politik lain, masyarkaat akan menilai itu biasa, karena mereka sejak awal tidak memproklamirkan sebagai partai bersih, namun berlipat-lipat jadinya kalau itu terjadi pada PKS, karena sejak awal mereka sudah memproklamirkan sebagai partai agama yang bersih. Ketua Umumnya lagi yang ditangkap," ujarnya.
Ia pun memprediksi, PKS tidak akan lama lagi meramaikan kancah politik nasional. "Sangat sulit bertahan, paling lama dua hingga tiga Pemilihan Umum (Pemilu) ke depan. Mereka bisa mendapatkan tiga hingga lima persen jika ada perubahan yang signifikan, dan bila Pemilu diadakan hari ini, maka mereka hanya memperoleh tiga hingga lima persen," ucapnya.
Menurutnya, banyak pemilih setia PKS sebelumnya akan lari ke partai Islam lainnya, dan beberapa partai nasionalis. "Yang pasti akan lari ke partai Islam lain atau ke partai nasional, PPP atau partai baru seperti Gerindra dan Nasdem.