Presiden PKS Terlibat Suap
PKS Harus Segera Nonaktifkan Luthfi
KPK menetapkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor daging sapi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor daging sapi.
Kasus ini berpotensi membuat citra PKS terganggu, jelang Pemilu 2014. Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, PKS harus segera mengambil langkah tepat, agar citranya tidak semakin terpuruk di mata publik.
Langkah yang harus diambil, lanjut Qodari, secepatnya DPP PKS harus membuat keputusan publik untuk menonaktifkan LHI sebagai presiden partai.
"Ini untuk menjaga citra PKS," ujarnya saat dimintai tanggapan oleh Tribunnews.com, Kamis (31/1/2013).
Bahkan, tuturnya, kekuatan PKS yang bertumpu pada militansi kader, harus segera didorong untuk bekerja membalikkan kembali citra di mata publik.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR.
"Jika LHI sudah berstatus tersangka, tentu saja harus non aktif dulu sebagai presiden PKS, agar yang bersangkutan dapat fokus pada kasus yang sedang dihadapi," katanya.
Menurut Hanta, pengunduran Lutfi menjadi nilai positif bagi PKS. Sebab, organisasi partai harus berjalan. (*)