Konflik Partai NasDem
Hary Tanoe Ogah Angkatan Tua Pimpin NasDem
Mantan Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo mengaku lebih sreg jika kepengurusan Partai NasDem diisi anak muda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo mengaku lebih sreg jika kepengurusan Partai NasDem diisi anak muda ketimbang diambil alih angkatan tua, seperti dilakukan Ketua Dewan Pembina Surya Paloh yang menginginkan posisi ketua umum.
"Sejujurnya saya lebih senang kepengurusan saat ini. Yang saya dengar, Partai NasDem untuk verifikasi faktual, dokumennya paling tertib dan nomor satu," ujar Hary saat konferensi pers bersama wartawan di Jalan Diponegoro 29, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2013).
CEO MNC Group ini mengaku, saat ini di Partai NasDem hampir 70 persen kaum muda yang usianya di bawah 40 tahun. Dan secara nasional, 45 persen penduduk di Indonesia, usianya di atas 40 tahun. Sehingga ke depan kepemimpinan Indonesia ditentukan kaum muda.
Dalam merealisasikan kepemimpinan anak muda, Hary lewat jaringan televisinya di bawah MNC Group kerap tampil solo menyuarakan gerakan perubahan Indonesia. Tak sedikit, personifikasi Hary sebagai representasi partai NasDem memberi efek cukup besar.
Namun, terhitung melayangkan surat pengunduran diri kepada Ketua Dewan Pembinan DPP Partai NasDem Surya Paloh di kantornya pada Senin (21/1/2013), Hary mengaku secara otomatis akan memberhentikan tampil dalam iklan yang sama.
Hary mengaku tak akan memendam ideologinya untuk terus membangun kemajuan bangsa. Ia pun tak menampik akan tetap menginjakkan kaki dalam gerakan politik.
Soal bentuknya, Hary mengaku akan memutuskan dalam waktu dekat.
Saat ini, isu Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Surya Paloh mengambilalih posisi Ketua Umum Partai NasDem dari Patrice Rio Capella, sudah bukan rahasia umum. Bahkan mereka terang-terangan akan menduetkan Surya dengan Rio. Dengan begitu Rio akan diplot sebagai Sekjen.