Rabu, 1 Oktober 2025

Dugaan Korupsi di PLN

Dahlan Didesak Sebutkan Angka Pasti Inefisiensi PLN

Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta mengungkap inefisiensi PLN sesuai data yang didapatkan. Namun, Dahlan tidak bisa menjelaskan

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Dahlan Didesak Sebutkan Angka Pasti Inefisiensi PLN
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Mantan Dirut PLN yang kini menjabat Meneg BUMN, Dahlan Iskan, saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2012). RDP yang juga dihadiri Ketua BP Migas, R Priyono, Menteri ESDM, Jero Wacik, dan Dirut PLN, Nur Pamudji, meninta penjelasan dan verifikasi kepada mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, atas audit Badan Pemeriksa Keuangan, terkait temuan inefisiensi PLN sebesar Rp37 triliun. TRIBUN/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta mengungkap inefisiensi PLN sesuai data yang didapatkan. Namun, Dahlan tidak bisa menjelaskan kerugian pasti di luar audit BPK senilai Rp 37,6 triliun.

Anggota Komisi VII Alimin Abdullah sempat bertanya kepada Dahlan Iskan sebagai mantan Dirut PLN. Pasalnya, Dahlan sempat menyebut bahwa kerugian PLN lebih tinggi dari audit BPK.

Untuk itu, Alimin meminta Dahlan mengungkap angka pasti dari inefisiensi PLN tersebut. "Bapak ingin bersih dan memperbaiki negara, kalau temuan BPK kecil, dan kenyataannya jauh lebih besar, tandanya bapak tahu, wajar karena dirut, nah berapa besar? Karena bapak tahu, enggak mungkin seorang menteri iseng," kata Alimin.

Politisi PAN itu juga menuturkan bahwa BPK menerjunkan 50 auditor untuk melakukan audit inefisiensi PLN.

"Apa 50 auditor kurang jeli, apa yang kurang, jadi siapa yang kurang, BPK, saya yang bodoh, atau pintarnya PLN, kalau beliau (Dahlan) bisa menceritakan kita tak perlu audit mahal-mahal," katanya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Dahlan mengatakan ucapan kerugian PLN lebih besar dari Rp 37,6 triliun sudah sempat dilontarkan jauh hari. Ia pun mengaku akan meminta sekretariat Komisi VII, karena dahulu sudah mempersoalkan inefisiensi PLN tersebut.

"Jumlahnya harus dihitung, itu tidak baru, saya sejak dirut PLN, mengungkapkan PLN terlalu banyak salah makan, pembangkit gas dijalankan dengan BBM," tuturnya.

Alimin kemudian terus mendesak Dahlan Iskan untuk mengungkapkan jumlah pasti kerugian tersebut.

"Saya kira harus menghitung ulang, saya bukan lembaga audit," kata Dahlan.

Simak berita koran FUTURISTIK dan ELEGAN, klik TRIBUN JAKARTA DIGITAL NEWSPAPER 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved