Rabu, 1 Oktober 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Idris Sugeng Merasa Difitnah

Anggota Komisi VI DPR Idris Sugeng membantah meminta jatah gula dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebanyak 2000 ton

zoom-inlihat foto Idris Sugeng Merasa Difitnah
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Anggota Komisi VI DPR, Idris Sugeng

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Idris Sugeng membantah meminta jatah gula dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebanyak 2000 ton. Menurut Idris, Direktur RNI Ismed Hasan Putra telah melakukan kebohongan publik.

"Saudara Ismed dengan sengaja mendramatisir dan melakukan kebohongan publik yang luar biasa seolah-olah diperas," kata Idris saat jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/11/2012).

Namun, setelah opini terbentuk, Idris mengatakan Ismed langsung meralat ucapannya bahwa ia tidak diperas. Politisi Partai Demokrat itu mengaku hanya menanyakan apakah terdapat program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk daerah pemilihannya.
"Dimana letak pemerasannya kalau yang saya tanyakan adalah program CSR," katanya.

Idris menceritakan Ismed lalu memintanya untuk bertemu Direktur Operasional RNI Oki Jamhur Warnaen untuk membeli gula. Idris lalu membeli 4 ton gula seharga Rp 48 juta dengan rincian Rp12.000/Kg.

"Itu harga normal, tidak ada discoun sama sekali," katanya sambil memperlihatkan lampiran pembayaran gula dari Bank Mandiri.

Idris mengatakan gula tersebut lalu dibagikan kepada masyarakat di bulan suci ramadhan. Meskipun mendapatkan tudingan, Ia menegaskan tidak akan berhenti berbuat dan berbagi untuk masyarakat. "Karena itu adalah tugas dan kewajiban saya sebagai wakil rakyat," katanya.

Ketika ditanya apakah gula tersebut untuk perkumpulan istri-istri fraksi Demokrat, Idris tidak menjawabnya.

"Janganlah perbuatan amal dipolitisir sedemikian rupa sehingga menjadi kasus pemerasan," kata Idris.

Idris meminta kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk lebih bijak menyikapi laporan tanpa dasar. Dahlan juga diminta melakukan cek dan ricek sebelum menyampaikan laporan kepada publik.

"Astaghfirullah ini fitnah keji, pembunuhan karakter baik terhadap saya pribadi, Partai Demokrat maupun lembaga DPR," ujarnya.

*Berita Lengkap Mengenai Oknum DPR Minta Jatah Silakan Klik Disini

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved