Sabtu, 4 Oktober 2025

Teroris Kabur

Kaburnya Roki Akan Rugikan Keluarga Teroris Lain

Roki Aprisdianto alias Atok Prabowo tahanan terpidana teroris yang kabur dari rumah tahanan Polda Metro Jaya justru akan merugikan

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Kaburnya Roki Akan Rugikan Keluarga Teroris Lain
net
ilustrasi sel tahanan kosong

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Roki Aprisdianto alias Atok Prabowo tahanan terpidana teroris yang kabur dari rumah tahanan Polda Metro Jaya justru akan merugikan tahanan teroris lainnya.

Adik kandung Amrozi, Ali Fauzi kepada Tribun menjelaskan bahwa selama ini pengamanan di Rutan Polda Metro Jaya, khususnya untuk orang-orang yang terkait tidak pidana terorisme cukup baik. Setiap keluarga pelaku tindak pidana terorisme diberikan kesempatan untuk menjenguk keluarganya ditahanan satu minggu sekali.

Bahkan perlakuannya pun menurut Ali Fauzi sangat manusiawi. Setiap keluarga yang akan membesuk harus melewati beberapa pengawasan, mulai dari gerbang depan yang terbuat dari pagar besi, kemudian pintu-pintu dengan penjagaan petugas.

“Setiap orang yang akan masuk harus menyerahkan KTP dan diminta tandatangan. Saya tidak melihat penjagaan yang longgar,” ungkap Ali Fauzi saat berbincang dengan wartawan, Rabu (7/11/2012).

Ali melihat tidak ada yang salah dengan sistem pengamanan Rutan tersebut setiap kali ia mengunjungi saudaranya Ali Imron yang kini menghuni Rutan tersebut. Menurutnya keluarga atau istri-istri pelaku teror yang ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, memang selama ini tidak disuruh untuk membuka cadarnya.

“Penjagaan di sana cukup menghormati para pembesuk dan memperlakukannya secara manusiawi,” ujarnya.

Menurutnya, kasus kaburnya tahanan teroris merupakan kali pertama di Polda Metro Jaya semenjak dirinya sering mengunjungi saudaranya Ali Imron sejak tahun 2002.

Tentu saja dengan kaburnya tahanan teroris yang menggunakan pakaian berjubah dan cadar akan merugikan keluarga tahanan yang lain dan tahanan-tahanan yang lain. Mungkin saja menurutnya, kedepan pengamanan di rumah tahanan akan diperketat dengan diwajibkan para pembesuknya untuk membuka cadar satu persatu supaya tidak terulang kejadian yang sama.

“Ini jelas akan sangat merugikan tahanan dan keluarga tahanan yang lain. Kasus ini akan menjadi alasan bagi petugas dalam memperketat pengamanan,” ungkapnya.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved