Rabu, 1 Oktober 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Politisi PKS Tantang Dahlan Ungkap Pemeras BUMN di Pilpres 2009

Nasir berharap keberanian Dahlan untuk mengungkap para pemeras BUMN saat Pilpres 2009 lalu.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Politisi PKS Tantang Dahlan Ungkap Pemeras BUMN di Pilpres 2009
SERAMBI Banda Aceh/BUDI FATRIA
Politisi PKS Nasir Jamil

TRIBUNNRES.COM,JAKARTA--Politisi PKS, Nasir Djamil angkat bicara terkait apa yang diungkap oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada Badan Kehormatan (BK) DPR. Mengungkap dua nama, oknum DPR yang memeras  BUMN. Nasir kemudian berharap keberanian Dahlan untuk mengungkap para pemeras BUMN saat Pilpres 2009 lalu.

"Dahlan baru layak menjadi capres 2014 jika berani membeberkan BUMN mana saja di Indonesia yang dipaksa untuk menyetor sumbangan ke capres saat pilpres 2009 lalu," tantang Nasir Jamil, Selasa (5/11/2012).

"Kalau tidak berani, itu artinya tindakan Dahlan Iskan memenuhi undangan BK dan hanya menyebut dua nama adalah sebuah tindakan yang seolah-olah menjalankan skenario pihak tertentu.  Dan jangan bilang tidak tahu atau saya belum menjadi menteri bumn tahun 2009 dan sebelumnya, sindir Nasir Jamil.

Sebelumnya diberitakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akhirnya mengungkap nama-nama anggota DPR RI yang diduga meminta jatah dari perusahaan milik negara. Namun ia masih menyembunyikan beberapa nama politisi, dan hanya mengungkapkan dua orang anggota dewan, yakni politi Partai Golkar berinisial IL dan politisi PDIP, S.

Nama-nama itu dilaporkan Dahlan Iskan kepada Badan Kehormatan (BK) DPR yang disebut-sebut memeras perusahaan BUMN. Usai menerima Dahlan, Anggota BK DPR Usman Djafar dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengakui dua nama yang dilaporkan Dahlan adalah IL dan S.
Menurut Usman, keduanya diduga memeras tiga perusahaan BUMN, yakni PT Merpati Nusantra Ailine, PT PAL, dan PT Garam. "Kami akan memanggil ketiga Dirut BUMN tadi. Klarifikasi apa yang disampaikan Pak Dahlan," kata Usman usai mendengarkan paparan Dahlan di gedung DPR Jakarta.
Menurut dia, nantinya ketiga Dirut BUMN itu akan dipanggil usai reses anggota DPR. "Kalau semua tidak ngaku, kami akan konfrontir," kata Usman.
Dahlan Iskan mengaku telah menyerahkan nama oknum pemeras perusahaan plat merah itu. Dahlan menegaskan nama yang diserahkan tersebut berbeda dengan pesan berantai yang selama ini beredar di masyarakat.
"Namanya sudah saya serahkan. Namanya tidak sama dengan 18 inisial yang ada di SMS, tidak ada di antara nama yang 18 itu. 18 nama yang beredar itu SMS bohong," kata Dahlan Iskan usai bertemu BK di Gedung DPR, Jakarta.
Dahlan tidak bersedia mengungkapkan oknum anggota DPR yang diserahkannya kepada Badan Kehormatan DPR. Mantan Dirut PLN itu menyebutkan telah terjadi tiga peristiwa pemerasan yang dilakukan dua oknum anggota DPR. "Satu peristiwa, satu orang. Dua peristiwa lainnya satu orang," katanya.
Dahlan mengaku tidak membuka nama-nama oknum tersebut karena belum tentu mereka tokoh kunci pemerasan. "Jangan-jangan dua nama yang diserahkan hanya pion, karena itu saya serahkan kepada BK," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved