Ibadah Haji 2012
Jemaah Jangan Bawa Barang di Luar Ketentuan
Jemaah haji Indonesia terutama gelombang kedua yang kini harus singgah di Madinah selama 8-9 hari untuk melaksanakan sunah arbain

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Jemaah haji Indonesia terutama gelombang kedua yang kini harus singgah di Madinah selama 8-9 hari untuk melaksanakan sunah arbain, diingatkan untuk tidak membawa barang melebihi batas ketentuan muatan pesawat.
“Kita sudah kerap mengingatkan dan mengumumkan di setiap kloter untuk tidak membawa barang dengan berat melebihi ketentuan, membawa barang terlarang dan juga air zam-zam. Jika dilanggar maka menjadi tanggung jawab pribadi jemaah jika ada apa-apa atau jika barangnya tidak terangkut ke Indonesia,” ujar Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, Akhmad Jauhari, di sela-sela penyambutan jemaah gelombang 2 yang memasuki Madinah di Terminal Hijrah, Senin (5/11/2012).
Jauhari mengatakan di setiap kloter sudah disiapkan form pernyataan yang ditandatangani oleh karom dari masing-masing kelompok jemaah haji yang berisi mengenai larangan-larangan itu.
”Kalau jemaah tetap melakukan hal-hal itu maka dalam pernyataan itu jemaah bersedia kalau kopernya di bongkar. Apabila kopernya tidak terangkut maka jemaah tidak bisa melayangkan tuntutan ganti rugi. Barang terlarang sendiri adalah barang-barang yang secara umum dilarang seperti bahan peledak dan lain-lainnya,” tegasnya.
Untuk bagasi penumpang, Jauhari mengatakan batas muatannya adalah 32 kilogram untuk setiap jemaah. Koper jemaah atau barang muatan jemaah akan dikurangi disaat penimbangan jika melebihi angkat tersebut.
”Jadi barang-barang jemaah itu akan ditimbang di hotel. Jika melebihi, maka jemaah diminta untuk mengurangi barang muatannya. Kalau tetap mempertahankan barangnya yang melebihi batas, maka segala resiko ada pada jemaah haji itu sendiri,” jelasnya.
Jauhari mengingatkan kepada para jemaah untuk tidak bersikeras membawa barang melebihi muatan, air zam-zam karena pada akhirnya barang-barang itu tidak akan terangkut. Lagipula untuk air zam-zam perusahaan penerbangan sudah menyiapkannya untuk dibawa oleh para jemaah.
”Jadi tidak perlu lagi membawa air zam-zam sendiri. Untuk Garuda disediakan 5 liter, sementara untuk Saudi Airline 10 liter. Perbedaan ini karena Saudi Airline menerapkan kebijakan baru memberi 10 liter, sementara Garuda tidak menyiapkan sebelumnya dan hanya menyiapkan 5 liter saja,” katanya.
Klik: