Ibadah Haji 2012
Haji Mabrur Tergantung Niat dan Sumber Dana Halal
Wakil Amirul Haj Indonesia, KH Hasyim Muzadi mengatakan ada faktor yang mempengaruhi hasil ibadah haji seseorang sehingga pulang menjadi haji
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Wakil Amirul Haj Indonesia, KH Hasyim Muzadi mengatakan ada faktor yang mempengaruhi hasil ibadah haji seseorang sehingga pulang menjadi haji yang mabrur.
Faktor pertama yang paling penting adalah niat seseorang. Jika niat berangkat haji tidak dilakukan semata-mata untuk melaksanakan perintah Allah maka ibadah haji akan sia-sia dan tidak ada bedanya dengan tamasya.
“Selain niat yang juga penting adalah sarana yang digunakan. Tidak sah haji seseorang, jika uang yang digunakan untuk bekal haji adalah uang hasil korupsi. Allah akan menolak seruan yang dikumandangkan jemaah haji yang mengatakan labaikallah humma labaik atau aku datang memenuhi panggilanmu. Haji orang tersebut menjadi tidak sah.Tentunya juga adalah hal yang ngawur kalau habis korupsi terus naik haji,” ujar Hasyim di Daker Makkah, Arab Saudi, Kamis (18/10/2012).
Hasyim mengatakan jika kedua faktor itu tidak terpenuhi maka jemaah haji tidak mendapatkan basiroh atau ketukan hati yang paling dalam dan bersih, karena niat salah, bekal dan manasik yang salah. Ini yang seharusnya menjadi perhatian dari para calon jemaah haji.
”Orang kadang kerap tidak memperhatikan hal ini dan justru yang diperhatikan adalah masalah-masalah fisik saja. Kalau demikian maka apa bedanya dengan pariwisata?,” ujar mantan Ketua PBNU ini.
Namun Hasyim tidak sepakat bahwa dengan fakta ini maka koruptor dilarang naik haji. Hal ini karena definisi koruptor itu menurut agama kadang berbeda dengan definisi koruptor versi hukum dunia.
”Kalau versi dunia kan kita bisa dituduh dan divonis melakukan korupsi kalau ada unsur kerugian apakah itu sengaja atau tidak atau karena kelalaian. Di agama kalau kita lalai, misalnya karena masalah administrasi itu bukan terhitung korupsi,” jelasnya.
Selain itu koruptor juga tidak boleh dilarang naik haji karena yang digariskan dalam agama adalah biaya untuk naik haji harus dari sumber yang halal.
KH Hasyim berharap agar ratusan ribu haji Indonesia pulang menjadi haji mabrur. Dampak dari haji mabrur tentunya akan luar biasa.
”Akan hebat sekali dampaknya jika 200 ribu jemaah itu menjadi haji mabrur. Jika kita kalikan saja 200 ribu jemaah haji dikali 5 anggota keluarganya menjadi lebih baik, maka akan ada sejuta orang Indonesia yang menjadi lebih baik setiap tahunnya. Haji menjadi sarana pembentukan hati dan pikiran yang baik,” tegasnya.
Klik: