Rabu, 1 Oktober 2025

Ibadah Haji 2012

Jamaah Haji Diminta Waspadai Penipuan

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Akmad Jauhari mengatakan banyak jemaah haji menjadi korban penipuan dari warga negara Indonesia di

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Jamaah Haji Diminta Waspadai Penipuan
TRIBUN BATAM
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Akmad Jauhari mengatakan banyak jemaah haji menjadi korban penipuan dari warga negara Indonesia di Arab Saudi.

“Meski ini adalah tanah suci dan para jemaah adalah tamu Allah dan juga ada hukum qishas yang berat, bukan berarti disini tidak ada tindak kejahatan. Untuk itu saya minta para jemaah haji tetap waspada dan tidak mempercayai begitu saja orang-orang yang baru dikenalnya dan bersikap seolah-olah sangat baik,” ujar Jauhari kepada wartawan di Madinah, Rabu (3/10/2012).

Para pelaku terutama pelaku penipuan dan perampasan menurut Jauhari adalah warga negara Indonesia juga yang kebanyakan menggunakan keluguan dan kesucian hati para jemaah haji Indonesia dalam beribadah.

”Orang Indonesia memiliki karakter yang sopan dan tidak pernah berprasangka buruk terlebih kepada orang Indonesia sendiri. Ini dimanfaatkan oleh para pelaku untuk melakukan tindak kejahatan terhadap para jemaah,” jelasnya.

Korban utama dari para pelaku kriminal ini menurutnya sebagian besar adalah orang-orang tua. Mereka juga memanfaatkan ketidakpahaman jamaah tua ini akan situasi dan kondisi di tanah suci.

“Modusnya para pelaku pura-pura hendak membantu ketika jemaah tua kebingungan misalnya karena kehilangan rombongan atau kesasar. Mereka selalu berpura-pura menanyakan identitas korban dan meminta korban untuk membuka tasnya. Ketika tas dibuka, mereka langsung mengambil uang yang ada di dalam tas kemudian kabur,” tegasnya.

Modus lainnya adalah dengan membohongi para jemaah tua misalnya yang hendak buang hadas atau mengambil wudhu. Dengan alasan bahwa tidak boleh membawa buku-buku doa ke dalam toilet, mereka meminta tas para jemaah tua yang didalamnya berisi buku doa dan segala perlengkapan termasuk uang untuk dititipkan pada mereka. Setelah jemaah masuk ke toiliet atau tempat wudhu, pelaku pun kabur.

“Untuk itu saya meminta kepada para jemaah untuk tidak sembarangan mempercayai orang-orang yang baru dikenalnya. Jemaah bisa bertanya kepada para petugas haji yang menggunakan seragam berwarna biru dan menanyakan kartu penugasan mereka. Jika ada yang bertanya identitas, cukup tunjukkan gelang identitas saja dan jangan melepas gelang identitas ini selama di tanah suci,” jelasnya.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved