Sabtu, 4 Oktober 2025

Australia Beri Dana Rp 998 Miliar Untuk Bidang Penelitian

Nilai bantuan senilai hampir Rp1 triliun.

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Australia  Beri Dana  Rp 998 Miliar  Untuk Bidang Penelitian
Kontan
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM  JAKARTA  - Australia, melalui AusAID, membantu pemerintah Indonesia untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas terkait penerapan kebijakan pro-rakyat miskin. Nilai bantuan senilai hampir Rp1 triliun.

Menurut   Kepala Operasional AusAID  Mat Kimberley,, sektor pengetahuan yang hidup akan membantu Indonesia untuk membuat kebijakan yang baik untuk pembangunan. "Pemerintah Australia melalui AusAID berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan pembangunan, salah satunya dengan penguatan penelitian dan analisa," kata Mat Kimberley.

Dalam program ini AusAID memberikan dana sebesar 100 juta dolar Australia (sekitar Rp998 miliar) untuk sektor ilmu pengetahuan dalam hal meningkatkan penelitian dan analisa saat menentukan kebijakan bagi masyarakat miskin. "Bantuan yang kami berikan ini bukan pinjaman, ini merupakan program hibah murni untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia," kata Mat Kimberley.

Penelitian yang didanai oleh AusAID ini menunjukkan adanya ketidakcukupan permintaan dari pembuat kebijakan, kurangnya pendanaan dan keterampilan yang tidak merata pada wadah pemikir di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan sedikitnya penelitian yang berkaitan dengan penyusunan kebijakan di Indonesia.

Menurut Yuna Farhan, Sekertaris Jenderal Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA), para pengambil kebijakan di Indonesia banyak yang diambil tanpa sebuah riset terlebih dahulu, sehingga kebijakan tersebut banyak tidak tepat sasaran.

"Penganggaran dana di Indonesia masih instrumental, pokoknya tiap dinaikkan 10 persen. Banyak hasil riset riset dari FITRA mengenai rekomendasi anggaran yang hanya masuk laci," kata Yuna Farhan.

Di kalangan akademisi, Rimawan Pradiptyo, Deputi Bidang Publikasi dan Basis Data Universitas Gajah Mada (UGM), mengatakan banyak kebijakan-kebijakan Indonesia yang tidak didasari oleh landasan teori. "Di sinilah peran penting peneliti untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam menentukan kebijakan," Rimawan Pradiptyo.

Perbaiki Analisis

Dengan program penguatan penelitian dan kemampuan analisa yang dilakukan oleh AusAID ini diharapkan dapat menggunakan penelitian dan analisis yang lebih baik untuk membantu pembuatan kebijakan dalam tantangan pembangunan.

"Ilmu pengetahuan berasal dari suatu ide dan inovasi, sehingga pengetahuan dapat menciptakan solusi untuk pembagunan di Indonesia," tutup Mat Kimberley.

Untuk menguatkan pengetahuan dalam menentukan penelitian dan analisa pada suatu kebijakan pemerintah, BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), AusAID (Lembaga Bantuan Internasional Australia) dan Universitas Gajah Mada (UGM), akan menggelar acara debat pada 2 sampai 4 Oktober 2012, di Hotel Aryaduta Jakarta.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved