Calon Presiden 2014
Ketua Partai Tidak Harus Calon Presiden
seharusnya ketua partai politik (parpol) tidak menjadi calon presiden (capres).
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Sekretaris Majelis Nasional Partai NasDem Jeffrie Geovanie menjelaskan, seharusnya ketua partai politik (parpol) tidak menjadi calon presiden (capres).
Ketua umum sebuah partai hanya bertugas menciptakan demokrasi internal partai, pendidikan kader sehingga kualitas pemimpin masa depan terjamin."Partai politik kita harus dibenahi. Itulah semangatnya," ujar Jeffrie dalam keterangannya pada wartawan di Jakarta, Rabu (25/9/2012).
Jeffrie menjelaskan, saat ini kondisi partai politik di Indonesia cukup memprihatinkan. Karena internal partai politik sibuk mencari kekuasaan. Ketua umum partai sibuk untuk mendulang dukungan menjadi capres. Namun sering lupa untuk mendidik kader menjadi pemimpin.
Partai politik di Indonesia, jelasnya, hanya berorientasi kekuasaan. Padahal, kekuasaan itu selalu diperoleh karena bergabung dengan parpol. Dengan demikian, bila parpolnya tidak beres maka kepemimpinan nasional juga akan bobrok.
Menurutnya, elit politik harus sadar bahwa untuk menciptakan pemimpin masa depan berkualitas, hanya dengan rekrutmen kader dan mendidik mereka secara berkualitas.
Hal tersebut merupakan tugas ketua umum partai. "Harus disadari oleh elit-elit politik di negeri ini maka tugas utama parpol sebagai sumber rekrutmen kepemimpinan nasional pasti mudah dicapai dan pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas," tegasnya.
Partai NasDem, menurutnya, sedang menciptakan atmosfer rekrutmen internal calon pemimpin bangsa. Misalnya,Patrice Rio Capella sebagai ketua umum Partai NasDem ditugaskan oleh Ketua Majelis Nasional Partai, Surya Paloh, bukan untuk menjadi calon Presiden, tugasnya adalah mengurus partai. Hal yang sama, menurutnya terjadi di Gerindra."
Ketua Umum partai dan jajarannya memang harus konsentrasi penuh mengurus dan membesarkan partai," tegasnya.